METRO SULTENG-Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid, menegaskan bahwa masa depan Sulawesi Tengah harus bertumpu pada sektor kelautan dan pertanian, bukan lagi pada industri nikel. Menurutnya, kedua sektor ini memiliki potensi yang lebih besar untuk jangka panjang dalam mendukung perekonomian daerah.
“Kedepan BERANI ini tidak lagi tertarik pada industri nikel dan sebagainya, tetapi BERANI tertarik menciptakan hilirisasi pada industri perikanan dan pertanian,” kata Anwar Hafid, Rabu (25/9/2024).
Pernyataan ini diungkap Anwar Hafid di depan ribuan Gen Z yang berdatangan dari seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Menyangkut soal industri nikel, Anwar Hafid menyoroti banyak tambang yang mencemari lingkungan hidup.
Baca Juga: 55 Anggota DPRD Sulteng Dilantik, Termasuk Pasutri NasDem dan Peraih Suara Kedua
Oleh karena itu industri perikanan dan pertanian akan lebih dimaksimalkan oleh Anwar Hafid. Terlebih Sulteng memiliki 2,4% wilayah perairan di Indonesia, Sulteng menjadi satu-satunya provinsi di Pulau Sulawesi yang memiliki empat wilayah pengelolaan perikanan, yaitu Selat Makassar, Teluk Tolo, Teluk Tomini, dan Laut Sulawesi.
Hasil laut di Sulteng memiliki potensi besar pada jenis ikan konsumsi, seperti cakalang, tuna, tongkol, kembung, selar dan teri. Sedangkan nonikan ada cumi, sotong, teripang, dan udang. Sepanjang tahun 2022, Sulteng mampu menghasilkan produksi perikanan tangkap laut sebanyak 196.143 ton dengan nilai produksi sebesar Rp5.082.515.315, sebagaimana dihimpun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng.
Sementara di sektor pertanian, Sulteng memiliki Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) sebagai penghasil beras terbesar di Sulteng. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng pada 2022, Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi Tengah. Pada 2022, produksi beras di sana mencapai 439.408,72 ton mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 511.779,32 ton.
Baca Juga: Anwar Hafid Siapkan Strategi Tingkatkan Ekonomi Palu Melalui Tol Tambu-Kasimbar
Dua potensi besar ini sepenuhnya dimanfaatkan Anwar Hafid untuk menyambut pasar besar di masa depan. Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tujuan besar arah pasar Sulawesi Tengah, sebagaimana diketahui, Sulteng berperan menjadi daerah penyangga gagasan besar pemerintah pusat itu.
“Langkah ini demi menyiapkan Sulteng menghadapi pasar besar di masa depan, yakni IKN,” tegas Anwar Hafid.
Anwar Hafid percaya bahwa dengan memaksimalkan sektor kelautan dan pertanian, Sulawesi Tengah akan lebih siap untuk bersaing dan berkembang di era global, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat lokal. Lebih dari itu, pembangunan berkelanjutan akan tercipta dengan memaksimalkan kedua potensi alam tersebut.***