Pemerintah Kecamatan Kintom Iniasi Program ATFM2P Mengatasi Kebutuhan Petani

photo author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 13:11 WIB

METRO SULTENG-Pemerintah Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, Sulteng, menginisiasi pembuatan mata air, yaitu program, Air Tanah Favorit Masyarakat Pertanian dan Perkebunan (ATFM2P), untuk mengatasi kebutuhan para petani saat kekurangan air, di desa Dimpolan dan desa Dimpolan Baru.

Camat Kintom Amrizal Latif, di ruang kerjanya, Senin (26/82024), mengatakan, pembuatan mata air tersebut, merupakan sebuah inovasi yang saat belum dilakukan oleh daerah lain di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca Juga: Antusiasme Tak Terbendung, Masyarakat Morowali Kompak Nyalakan Flash Dukung Iksan

Terkait anggaran yang digunakan untuk pembuatan ATFM2P tersebut, kata Amrizal, bersumber dari swadaya masyarakat termasuk bantuan angaran dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, serta bantuan PT PAU melalui dana CSR.

"Pembuatan ATFM2P ini, sudah di mulai dari tahun 2022, dan telah rampung pada tahun 2023," kata Amrizal.

Menurutnya, saat melakukan program itu, ia selalu membangun kordinasi dengan Bupati Banggai Ir.Amirudin selaku pimpinan daerah Kabupaten Banggai. Sehingga kata dia, sebagai perpanjangan tangan pimpinan yang ada diwilayah terhadap realisasi, pelaksanaan setiap program bisa langsung diketahui pimpinan.

"Ini bagian dari inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, di bawah kepemimpinan, H. Amirudin Tamoreka dan Drs.Furqanuddin Masulili. Jadi tidak ada salahnya kalau memang mata air buatan ini, kami sebut ATFM2P," terangnya.

Adapun pembuatan ATFM2P tersebut, lanjutnya, merupakan inovasi mata air buatan yang hanya dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Kintom. Program ini, sudah mendapatkan pengakuan dari Pemkab Banggai, sebagai salah satu inovasi yang mendapat penghargaan terbaik dalam kategori Evaluasi Kinerja Kecamatan (EKK).

Baca Juga: Petani Binaan PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Dalam Anugerah Daya Saing Produk Pertanian

"Alhamdulillah, inovasi ini sudah dua kali mendapat kategori peringkat terbaik satu (1) di Kabupaten Banggai mulai tahun 2023-2024," imbuhnya.

Untuk ukuran atau luasan mata air buatan tersebut, lanjutnya, dirinya telah memperkirakan volumenya mencapai 20x40 meter dengan kedalaman 4 meter. Yang merancang program tersebut adalah, DR. Rizaldy Maadji, merupakan salah satu akademisi yang lahir di Kecamatan Kintom.

"Saat ini sudah dimanfaatkan oleh para petani untuk pemenuhan kebutuhan pertanian dan kebutuhan rumah tangga," ujar Amrizal.

Program tersebut kata dia, untuk meningkatkan akses ke sumber mata air buatan. Saat ini pihak pemerintah desa dan kecamatan, tengah mengupayakan perbaikan dan peningkatan sarana dan perpipaan termasuk mengupayakan peralihan status jalan dari desa ke kabupaten.

"Saat ini kami, berupaya semaksimal mungkin, agar jalannya bisa ditalangi melalui APBD Kabupaten dan tidak lagi menjadi beban desa," tandas Amrizal.***/PRM

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X