METRO SULTENG - Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menghadiri peluncuran Inovasi Sulawesi Tengah Terminal & Transportasi Pangan Terpadu dengan tema "Desain Inovasi Penurunan Daerah Rawan Pangan Sebagai Input Penyelenggaraan Pembangunan Pangan Menuju Sulawesi Tengah Emas 2045".
Acara ini berlangsung di Desa Labuan, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Senin (20/5/2024).
Dalam sambutannya, Gubernur Rusdy Mastura menyinggung berbagai permasalahan mendasar di Sulawesi Tengah yang memerlukan tindakan cepat. Salah satunya adalah pemenuhan hak dasar manusia atas pangan yang bergizi, seimbang, dan aman.
Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Disambut Ribuan Peserta Sangganipa Fun Walk 2024
Kondisi geografis yang beragam, seperti pegunungan, kepulauan, lembah, dan wilayah perbatasan, menyebabkan distribusi pangan yang belum merata.
Selain itu, daerah sentra padi, perkebunan, dan sentra produksi pangan lainnya belum terkoneksi sepenuhnya dengan daerah yang membutuhkan. Seperti yang terjadi di tiga desa di Kabupaten Poso, yaitu Desa Labuan, Desa Toyado, dan Desa Silanca.
"Walaupun letaknya berada di persimpangan jalur trans (jalan nasional Trans Sulawesi), masyarakatnya belum mengonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Penyebabnya bukan kemampuan beli yang rendah, tetapi ketersediaan dan pemanfaatan pangan yang perlu diperhatikan," ujar gubernur.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Berharap SKK Migas Follow Up Pengalihan PI 10 % ke Perusda Banggai
"Semoga inovasi ini dilakukan dengan cara kolaborasi dan terkoordinasi antara OPD di tingkat provinsi maupun antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, untuk menjadikan Sulawesi Tengah sebagai daerah bebas rawan pangan dengan tingkat produksi pertanian, perkebunan, dan perikanan yang maksimal," harapnya.
Gubernur Rusdy Mastura juga menyampaikan bahwa dalam tiga tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Ma’mun Amir, Pemprov Sulawesi Tengah menunjukkan kinerja positif yang diakui di tingkat pusat. Beberapa capaian di antaranya adalah:
- Menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 3,02% (2022) menjadi 1,44% (2023).
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 70,54 (2022) menjadi 71,66 (2023).
- Pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 13,06%, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 5%.
- Realisasi investasi terbesar ke-4 secara nasional setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
- Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 3,75% (2022) menjadi 2,95% (2023).