METRO SULTENG - Rencana pemindahan ibukota Kabupaten Poso ke Pamona dan menjadikan Poso sebagai kotamadya, dibahas Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bersama anggota DPRD Poso, Rabu (15/5).
“Saya gembira ibu ketua dan teman-teman DPRD (Poso) sudah datang,” ucap Gubernur Rusdy Mastura saat menerima kunjungan rombongan DPRD Poso di ruang kerjanya.
Baca Juga: Jemaah Haji Dihimbau Perhatikan Alur Kedatangan Saat Tiba di Bandara Madinah, Begini Alurnya!
Rencana itu beber gubernur, adalah bagian jangka panjang untuk mengakselerasi Poso menjadi provinsi baru di masa depan.
Di hadapan gubernur, Wakil Ketua DPRD Poso Muhamad Yusuf berharap rencana ini mesti dikaji dengan cermat.
Ia memprediksi bahwa pemindahan ibukota kabupaten Poso ke Pamona, akan menghambat pelayanan dari beberapa wilayah yang tidak masuk dalam Kotamadya Poso.
Masyarakat dari wilayah Poso Pesisir Utara, sebutnya, sebagai contoh kecil, harus bepergian lebih jauh ke Pamona, untuk berurusan di kabupaten induk.
Baca Juga: Sambut Kajati Sulteng Yang Baru, Gubernur Pesan Jaga Sinergitas Forkopimda
Saat pertemuan tersebut, diakui gubernur bahwa Poso sebagai salah satu kabupaten tertua di Sulteng dengan luas wilayah lebih dari 23 km dan 13 kecamatan, memiliki beberapa opsi pemekaran untuk dikaji.
Karena itu, agar tidak gegabah maka perlu dilakukan dahulu studi kelayakan Daerah Otonomi Baru (DOB) untuk menganalisanya dari berbagai perspektif.
Selanjutnya, gubernur meminta Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov terus berkoordinasi dengan BRIDA, dalam penyiapan studi kelayakan terkait pemindahan ibukota Poso dan pembentukan Kotamadya Poso.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Berharap SKK Migas Follow Up Pengalihan PI 10 % ke Perusda Banggai
“Saya yakin Poso punya masa depan dan semoga bisa menjadi provinsi dalam 20 sampai 30 tahun lagi,” harap gubernur untuk kemajuan Poso di masa depan.
Turut hadir dalam pertemuan, Ketua DPRD Poso Sesi Kristina Mareda, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dahri Saleh, dan pejabat terkait. ***