Balai Bahasa Sulteng Lindungi Bahasa Mori dari Dampak Sosial Pertambangan di Morowali Utara

photo author
- Kamis, 29 Februari 2024 | 17:06 WIB

METRO SULTENG - Wakil Bupati Morut H. Djira K yang didampingi Kadis Pendidikan Muh. Ridwan, menghadiri rapat koordinasi lintas instansi untuk perlindungan bahasa daerah di Kota Palu, Senin siang (26/2)

Rapat Koordinasi ini diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sulawesi Tengah selama dua hari di Hotel Best Western Coco, Palu.

Kepala Balai Bahasa Sulteng Dr. Asrif, M.Hum mengatakan ada lima.bahasa daerah yang sedang dalam program penyelematan dari kepunahan adalah Kaili, Poso, Banggai, Saluan dan Mori.

Baca Juga: Rusdy Mastura Akui Punya Ikatan Emosional Kuat dengan Stasiun Tv Nasional Ini...

Tahun 2024 ini, Balai Bahasa memasukkan bahasa Mori karena menjadi salah satu bahasa yang harus dilindungi karena dinilai terancam punah akibat dampak pertambangan.

"Balai Bahasa bekerja sama Pemkab Morut akan melaksanakan analisis mengenai dampak lingkungan budaya (Amdal Budaya) kegiatan pertambangan terhadap penggunaan bahasa daerah Mori," kata KaBalai Bahasa.

Baca Juga: Cegah Aksi Penjarahan Kelapa Sawit termasuk di Sulteng, GAPKI - Polri Teken Nota Kesepahaman

Wabup Morut H. Djira menyambut gembira program Balai Bahasa dalam melindungi bahasa Mori dari kepunahan akibat dampak budaya yang negatif dari aktifitas pertambangan.

"Pemda sangat mendukung program perlundungan bahasa daerah ini, khususnya bahasa Mori," ujarnya. (RoMa/Ryo/Ope/Ms)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X