METRO SULTENG- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali menggelar peringatan Hari Bhakti PU yang Ke-78 dihalaman kantor PU, kompleks perkantoran funuasingko, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Senin (4/12/23).
Dihari itu ,Pj Bupati Morowali Rachmansyah Ismail turut hadir bersama Sekretaris Daerah Yusman Mahbub dan sejumlah Kepala OPD lainnya termasuk Kepala Dinas PU Morowali Rustam Sabalio.
Baca Juga: Dua Tembang Lawas Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Meriahkan Perayaan HUT ke-24 Kabupaten Morowali
Mewakili Pj Bupati Morowali, Yusman Mahbub menyampaikan bahwa 88 Proyek Strategis Nasional (PSN) saat ini telah diselesaikan kementrian PUPR RI, seperti bendungan, jalan tol, irigasi,.sistem penyediaan air minum dan program satu juta rumah, selanjutnya 40 PSN lainnya akan diselesaikan di akhir tahun 2023 dan 2024.
PUPR juga melanjutkan pembangunan infrastruktur kerakyatan, terutama di desa-desa, melalui program Padat Karya Tunai (PKT) untuk membantu menyediakan lapangan kerja dan menambah penghasilan bagi 5, 4 juta orang.
Sejak 2016 hingga 2023, telah dibangun pula tidak kurang dari 583 jembatan gantung, 29 pasar rakyat, dan 1, 35 juta unit rumah swadaya.
Baca Juga: Hadiri Puncak HUT ke-24, Gubernur Rusdy Mastura Puji Keberhasilan Morowali
Capaian ini semua kata dia, berkat kerja keras,k ekompakan dan kerjama sama semua stakeholder dalam mendukung percepatan pmbangunan proyek PSN.
"Seluruh capaian pembangunan infrastruktur PUPR diatas dapat terwujud karena kerjakeras, kekompakan, kebersamaan dan kerjasama dari seluruh unsur terkait, termasuk mitra kerja PUPR, " kata Yusman, menbacakan sambutan.
Yusman menjelaskan sejarah perayaan Hari Bakti PU, dimana kala itu Pada 3 Desember 1945 sekitar pukul 11.00 WIB, pasukan tentara sekutu (NICA) dengan persenjataan lengkap dan modern mengepung Gedung Sate, yang saat itu dijaga dan dipertahankan oleh 21 orang petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum.
Para petugaspun mempertahankan Gedung Sate tersebut dengan melakukan perlawanan mati-matian. Mereka mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki untuk mempertahankan kantor Pusat Departemen Pekerjaan Umum pertama setelah kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Sumbar, 10 Pendaki Masih Dalam Pencarian
Pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Sate itu berakhir pada pukul 14.00 WIB. Sebanyak 7 orang pegawai PU gugur dalam peristiwa tersebut dan jenazah mereka tidak ditemukan sampai sekarang. Mereka yang gugur kemudian dikenang sebagai Pahlawan Sapta Taruna.
Lalu, pada 2 Desember 1961, Menteri Pertama Ir. H. Djuanda (almarhum) memberikan "Pernyataan Penghargaan" tertulis kepada mereka yang gugur pada peristiwa 3 Desember 1945 dalam mempertahankan Gedung pertama Departemen Pekerjaan Umum RI.
Peristiwa 3 Desember 1945 itu tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum. Hingga kini, peristiwa 3 Desember diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum (Hari Bakti PU / Harbak PU).