METRO Sulteng - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banggai Laut bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banggai Laut melaksanakan salat istisqa di halaman Kantor Bupati Banggai Laut, Selasa (7/11/23) pagi.
Pelaksanaan salat Istisqa mendasari surat edaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah Nomor A /23/DP-P/XXIII/X/2023, dan surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah.
Bertindak sebagai Imam Ust. Muslim R. Bebel dan Khatib Ketua PCNU H. Hendra Umar, S.Ag.
Hadir memberikan sambutan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Banggai Laut, Drs. H. Riatman A. Nursin dan Bupati Banggai Laut diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, Aswin Musa, SH.
Ketua PCNU Hendra Umar mengatakan, musibah kekeringan dan terhentinya hujan dalam pandangan Islam biasanya berkaitan dengan dosa teologis dan dosa ekologis.
"Dosa teologis adalah banyaknya perilaku melanggar perintah agama yang pernah kita lakukan. Hal ini mungkin teguran dari Allah SWT agar kita senantiasa menjauhi perbuatan dosa, seperti maksiat, berjudi, mabuk-mabukan, berzina dan melakukan praktek riba," jelasnya.
Untuk dosa ekologis, lanjut Hendra, merupakan suatu tindakan atau perilaku manusia yang merusak atau mengancam lingkungan alam dan ekosistim bumi, seperti menebang pohon sembarangan, merusak lingkungan, mencemari udara dan lain-lain.
Olehnya, ia mengajak pada momentum musim kemarau ini untuk merenung, beristiqhfar, dan bertaubat kepada Allah SWT, atas segala kesalahan khususnya, tidak bertanggung jawabnya kita dalam menjaga lingkungan.
"Hanya dengan istiqhfar dan bertaubat menjadi salah satu wasilah keberkahan turunnya air hujan dari langit sebagaimana disebutkan dalam Al-qur'an surat Nuh (ayat 10-11)," ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kakankemenag Banggai Laut, Riatman mengatakan bahwa pelaksanaan salat istisqa ini merupakan suatu wujud permohonan seorang hamba untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT, atas ujian cuaca ekstrim yang kita alami saat ini.
"Dengan dilaksanakannya shalat istisqa ini kami berharap semoga Allah SWT menurunkan hujan dan memberikan keberkahan kepada daerah kita," katanya seperti yang dikutib dari laman sulteng.kemenag, Rabu (8/11/2023).
Kakankemenag menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu meningkatkan ketakwaan, karena dengan meningkatkan ketakwaan kita akan mampu menjalankan perintah Allah SWT dengan baik, termasuk perintah untuk merawat jagat ini.
Salat istisqa berjamaah berlangsung pada pukul 06.30 Wita, diikuti unsur Forkopimda, staf Ahli Bupati, para Asisten, pimpinan OPD, pejabat Kemenag, para ASN, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), para Imam Masjid dan masyarakat. ***