METRO SULTENG- PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bungku, melakukan pertemuan dengan Organisasi Kerukunan Masyarakat Kecamatan Bahodopi (KMKB) untuk membahas persoalan listrik yang kurang stabil, khususnya di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng.
Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Ketua Kerukunan Yopi Sabara, Manager ULP Bungku Kadri Ishak, Pihak Kepolisian dan TNI serta sejumlah Masyarakat Bahodopi.
Baca Juga: TVS X Resmi Dirilis, Desain Sport Kelas Atas
Dalam pertemuan tersebut, tercapai enam poin kesepakatan. Salah satu dari poin kesepakatan itu membuat kita merasa tersentuh.
Lantas apa poin-poin kesepakatan dari pembahasan soal pemadaman listrik itu. Yang pertama, PLN menjamin tidak akan ada pemadaman di Kabupaten Morowali, khususnya di Kecamatan Bahodopi setelah tanggal 17 Oktober 2023..
Baca Juga: Jasa Raharja Santuni Seluruh Korban Tertabrak Truk Trailer di Exit Tol Bawen Semaran
Poin kedua, mulai tanggal 25 September 23, PLN bersedia memberikan kompensasi terhadap pelanggang jika terdapat kerusakan elektronik akibat pemadaman sesuai Permen ESDM 18 tahun 2019.
Di poin ketiga, pada hari ini juga 25 September 2023, pihak PLN Bungku berkomitmen meminimalisir durasi pemadaman ketika terjadi defisit daya dari PLN sampai tanggal 17 Oktober di Morowali khususnya di Bahodopi.
Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini Guncang Wilayah Timur Laut Tahuna Sulut Magnitudo 3,6
Selanjutnya, PLN wajib membuat jadwal pemadaman listrik untuk disampaikan kepada Masyarakat dan dilaksanakan sesuai jadwal yang diberikan.
Poin kelima, wilayah Kecamatan akan diberhentikan sementara pemasangan KWH Baru sampai menunggu keadaan listrik kembali normal.
Baca Juga: Kasus Film Dewasa, Selebgram Siskaeee Hari Ini Diperiksa Polda Metro
Dan yang terakhir, Manager PLN ULP Bungku harus bersedia mengundurkan diri dari jabatannya jika salah satu poin tuntutan tidak dilaksanakan.***