Final Liga Champions, Dahaga dan Penantian Si Biru Langit

photo author
- Kamis, 18 Mei 2023 | 07:58 WIB
Bernardo Silva dan Erling Halaand berselebrasi usai menjebol gawang Madrid di leg ke-2 semifinal Liga Champions, Kamis dini hari (18/5/2023). (Foto: AFP).
Bernardo Silva dan Erling Halaand berselebrasi usai menjebol gawang Madrid di leg ke-2 semifinal Liga Champions, Kamis dini hari (18/5/2023). (Foto: AFP).

Di partai final yang akan digelar 11 Juni 2023 mendatang di Istanbul, Turki, City sudah ditunggu Inter Milan. Wakil Italia sudah lolos sehari sebelumnya. Inter berhasil menekuk sesama wakil Italia lainnya, AC Milan.

Memenangi Liga Champions Eropa atau UCL, adalah impian panjang klub yang didirikan tahun 1880 ini. Apalagi sejak City diakuisisi pengusaha asal Timur Tengah, Sheikh Mansour, pada tahun 2008 silam.

Mulai saat itu juga, City berubah wujud menjadi kekuatan baru poros sepakbola Inggris. Tidak hanya disegani dan menjuarai liga domestik, tapi City mampu mewarnai kekuatan sepakbola Eropa dan Internasional.

Gol penutup Manchester City dilesakan Juan Alvarez.
Gol penutup Manchester City dilesakan Juan Alvarez.
Kedigdayaan Si Biru Langit -- sebutan Manchester City, bertambah lagi ketika klub mendaratkan pelatih kaliber sekelas Pep Guardiola pada 2016. Si jenius sengaja didatangkan demi memenuhi ambisi klub. Salah satunya ambisi merengkuh Liga Champions.

Baca Juga: Semifinal Liga Champions: City Tantang si Raja Champions, Ac Milan Bersua Adik Mudanya

Tangan dingin Guardiola terbukti. Beberapa piala sudah menambah koleksi gelar Si Biru Langit di lemari. Dan satu piala lagi, Liga Champions sudah menanti di depan mata.

Sejak ditangani Guardiola, City sudah pernah berlaga di final Liga Champions pada musim 2020 -- 2021 lalu. Di partai final yang dilangsungkan di Madrid- Spanyol kala itu, City bersua sesama wakil Inggris lainnya, Chelsea.

Impian City pupus ketika Kai Lukas Havertz, mencetak gol semata wayang di menit ke-42 babak pertama. Hingga pluit panjang dibunyikan, City tak mampu menyamakan kedudukan. Chelsea pun membuyarkan asa juara Kevin de Bruyne dkk. 

Kini, final Liga Champions kali kedua hadir lagi menanti City. Meski diunggulkan, City tetap hati-hati dengan mental juara dan pengalaman skuad Inter ketika berlaga di Champions. 

Sebab, saat ini Inter sudah mengoleksi tiga titel Liga Champions. Yaitu tahun 1964, 1965, dan 2010. Namun, skuad dan penampilan Inter beberapa tahun terakhir naik turun. Inter terakhir kali berlaga di final Liga Champions tahun 2010.

Setelah itu, Inter jarang difavoritkan di ajang bergengsi sesama klub Eropa ini.

Baca Juga: Hasil Atletico Madrid vs FC Porto 2-1 Laga Penysihan Grup B Liga Champions 2022/2023

Berbeda dengan skuad City, sejak ditangani Guardiola selalu menjadi favorit juara Liga Champions. Dan tahun ini, City kembali difavoritkan menjadi kampiun membawa pulang piala si kuping besar.

Ada beberapa alasan sehingga City lebih dijagokan ketimbang Inter. Salah satunya kedalaman skuad.

Dari tahun ke tahun, City terus memperbaiki materi pemainnya. Mulai dari sektor pertahanan hingga striker. Keputusan City memboyong Erling Halaand dari Borussia Dortmund, menjadi warning bagi para rival. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X