METRO SULTENG-Tim Chelsea yang klinis dengan kejam mengungkap lini tinggi Barcelona yang tak berdaya saat The Blues meraih kemenangan 3-0 di Liga Champions atas 10 orang asuhan Hansi Flick di Stamford Bridge, Rabu dini hari WIB.
Enzo Maresca memuat timnya dengan pemain sayap cepat untuk memanfaatkan lini tinggi Barca, taktik yang hampir membuahkan hasil dua kali di awal pertandingan, hanya saja bendera hakim garis datang menyelamatkan tim tamu di kedua kesempatan.
Akan tetapi, tidak ada penangguhan hukuman bagi Jules Kounde dan gol bunuh dirinya yang konyol di pertengahan babak pertama, dan malam Barca berubah menjadi lebih buruk ketika Ronald Araujo diusir keluar lapangan karena dua pelanggaran yang dapat diamankan.
Pemenang Piala Dunia Antarklub itu memanfaatkan kelebihan jumlah pemain mereka di awal babak kedua melalui aksi elektrik Estevao Willian membukam Yamal yang sebelumnya sesumbar tak menghitung Chelsea.
Baca Juga: Pelatih PSG Harap Ousmane Dembélé bisa Kembali untuk Laga Liga Champions Hadapi Tottenham
Estevao menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol dalam tiga pertandingan Liga Champions berturut-turut setelah Kylian Mbappe.
Pemain pengganti Liam Delap menambah gol ketiga di menit-menit akhir, dan tuan rumah dengan nyaman meraih kesuksesan gemilang, yang mengakhiri rentetan gol Barca dalam 24 pertandingan di Liga Champions.
Chelsea kini berada di posisi kelima dalam klasemen Liga Champions dengan 10 poin dari lima pertandingan, sementara Barcelona berada di posisi ke-15 dengan hanya tujuh poin di papan klasemen.
Chelsea tidak hanya mengalahkan Barcelona Rabu dini hari ini. Mereka menghancurkan mereka. Dan memang pantas.
Jelas sejak awal bahwa tim Flick akan menggunakan strategi bertahan berisiko tinggi dan berhadiah tinggi, tetapi tidak ada hadiah bagi pemain seperti Lamine Yamal dan Robert Lewandowski, yang tampil tanpa identitas sepanjang malam.
Orang bertanya-tanya bagaimana hasil pertandingan jika Ferran Torres tidak melewatkan gol awal, tetapi juara La Liga itu tidak menawarkan banyak peluang bagus dalam serangan, berkat struktur, disiplin, dan kekompakan Chelsea yang luar biasa sepanjang 90 menit.
Baca Juga: Ronaldo Bakal Bermain di Laga Pembuka Piala Dunia 2026 setelah FIFA Mencabut Larangan Bermain
Rasanya hampir salah untuk menyorot individu setelah penampilan kolektif yang begitu memukau, tetapi Estevao akan mencuri perhatian setelah gol solo yang sensasional, membuat perbandingan dengan Neymar tampak sedikit lebih masuk akal.
Chelsea masih muda, tetapi bijak, seperti manajer mereka - keputusan Maresca untuk bermain tanpa pemain nomor sembilan yang diakui berhasil dengan baik, dan hanya sedikit yang menunjukkan bahwa mereka tidak dapat melaju jauh di kompetisi ini berdasarkan penampilan malam ini.
Di sisi lain, lini pertahanan super tinggi Barcelona mungkin efektif melawan tim yang berkaliber lebih rendah, tetapi inilah yang bisa terjadi ketika Anda mencoba bersikap berani - atau bodoh - melawan tim kelas dunia.
