Tetapi setelah kebobolan dua kali, tim dari Afrika Selatan itu tak bisa bangkit lagi, yang kalah dalam tujuh pertandingan kualifikasi dan seri di tiga pertandingan lainnya.
"Ini terlalu emosional. Saya merangkul semua warga Tanjung Verde, di kandang sendiri maupun di diaspora besar kami," kata pencetak gol Stopira.
Kapten sekaligus penyerang Ryan Mendes menambahkan: "Sejujurnya, saya tak punya kata-kata untuk menggambarkan momen ini. Saya sangat, sangat bahagia."
Tanjung Verde melebarkan jaring tim nasional dengan tiga pemain inti yang bermarkas di Portugal dan masing-masing satu di Amerika Serikat, Republik Irlandia, UEA, Rumania, Rusia, Belanda, Turki, dan Siprus.
Kualifikasi Tanjung Verde yang luar biasa terjadi setelah mereka mengawali musim dengan mengecewakan, bermain imbang 0-0 di kandang sendiri melawan Angola dan kalah 4-1 di Kamerun.
Hasil-hasil itu membuat Blue Sharks mengantongi empat poin dari kemungkinan sembilan, setelah menang tandang melawan Eswatini.
Namun setelah kekalahan di pekan ketiga di Yaounde, Tanjung Verde memenangkan lima pertandingan kualifikasi berturut-turut, termasuk kemenangan krusial dengan selisih satu gol saat bertandang ke Angola dan di kandang sendiri melawan Kamerun.
Hal ini membuat tim kepulauan itu membutuhkan tiga poin dari dua pertandingan kualifikasi terakhir mereka bulan ini, dan hasil imbang 3-3 yang dramatis di Libya mengamankan satu poin sebelum menjamu Eswatini.
Tahun lalu, di tengah kampanye Piala Dunia, Tanjung Verde tampil buruk di kualifikasi Piala Afrika 2025, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan dan gagal mengamankan tempat di turnamen tersebut.
Meskipun gagal di grup yang diikuti Mesir dan Botswana, para pejabat Tanjung Verde tetap percaya kepada Brito yang telah lama mengabdi.
Setelah dua kali menjabat sebagai asisten pelatih tim nasional dan lima klub lokal, pelatih yang dikenal dengan nama Bubista ini mengambil alih Tanjung Verde pada tahun 2020.
Baca Juga: Prediksi Italia vs Israel Kualifikasi Piala Dunia 2026 Rabu 15 Oktober 2025 Jam 01.45 WIB
Mantan bek tengah berusia 55 tahun ini, yang mewakili negaranya sebanyak 21 kali, membawa Tanjung Verde ke turnamen-turnamen Piala Afrika berturut-turut, di Kamerun tiga tahun lalu dan Pantai Gading tahun lalu.
Mereka mencapai babak gugur setiap kali, tersingkir di babak 16 besar, kemudian kalah di perempat final melawan Afrika Selatan melalui adu penalti setelah empat tendangan penaltinya berhasil ditepis.***