METRO SULTENG-Salah satu tempat yang paling tidak mereka sukai selama bertahun-tahun, Arsenal memulai upaya lain untuk menjadi bintang Piala EFL pada Rabu malam, saat mereka bertandang menghadapi Port Vale di putaran ketiga.
Meski The Gunners tidak perlu bersusah payah di dua tahap pertama, tuan rumah mereka telah mengalahkan Blackpool dan Birmingham City di kandang lawan untuk berhadapan dengan pasukan Mikel Arteta .
Pratinjau pertandingan :
Sering kali dicerca karena pendekatan negatif yang mereka rasakan terhadap pertandingan - terutama melawan sesama anggota Enam Besar - Arsenal berada di posisi yang berbeda pada hari Minggu, di mana Manchester City terdesak.
Taktik parkir bus Pep Guardiola hampir saja membuahkan hasil di Stadion Emirates dalam acara utama Liga Premier, tetapi anak-anak asuh Arteta akhirnya menemukan percikan yang terlambat melalui pemain pengganti super yang baru mereka temukan, saat Gabriel Martinelli muncul dengan tendangan lob penyeimbang di bara api yang sekarat.
Akan tetapi, melawan tim City yang hanya menguasai bola sebanyak 32,8% - angka terendah Guardiola dalam satu pertandingan sebagai manajer - hasil imbang 1-1 lebih merupakan kasus dua poin yang hilang daripada satu poin yang diperoleh untuk The Gunners, yang sekarang tertinggal lima poin dari Liverpool yang sempurna di peringkat yang masih baru.
Kendati demikian, rem tangan seharusnya terlepas saat The Gunners menghadapi lawan dari liga bawah pada hari Rabu, karena Arsenal kembali memasuki kompetisi yang belum pernah mereka menangkan sejak 1993; usaha tahun lalu berakhir dengan kekalahan agregat 4-0 di semifinal di tangan Newcastle United.
Baik Liga Premier maupun Liga Champions akan dianggap sebagai hadiah utama bagi Gooners musim ini, dan kesuksesan Piala EFL tentu saja tidak akan menjadi prioritas utama Arteta, tetapi kekalahan telak di tengah minggu hanya akan meningkatkan pertanyaan tentang kemampuan pria Spanyol itu untuk membawa timnya mencapai garis finis.
Tentu saja, aspirasi Port Vale untuk Piala EFL 2025-26 jauh lebih sederhana, tetapi tim Liga Satu itu setidaknya dapat merayakan pencapaiannya mencapai putaran ketiga untuk kedua kalinya dalam 16 musim terakhir setelah dua hari tandang yang sukses sejauh ini.
Darren Moore telah mendalangi kemenangan 1-0 atas Blackpool dan pendatang baru Championship Birmingham dalam edisi turnamen saat ini, sehingga memberi Port Vale penampilan putaran ketiga kedua dalam tiga tahun setelah penampilan perempat final yang patut dicatat pada tahun 2023-24.
Piala EFL telah menjadi semacam pengalih perhatian yang disambut baik bagi Port Vale, yang mengalami awal yang buruk dalam kampanye Liga Satu mereka tanpa kemenangan dari tujuh pertandingan pertama mereka, tetapi pasukan Moore akhirnya menemukan kembali perasaan menang itu pada saat yang ideal.
Memang, Valiants telah mengamankan kemenangan liga berturut-turut atas Exeter City dan yang terbaru Mansfield Town, meskipun mereka membutuhkan intervensi waktu tambahan mereka sendiri untuk memastikan kemenangan 2-1 atas yang terakhir; penalti Ronan Curtis pada menit ke-95.
Akan tetapi, Arsenal masih identik dengan Woolwich saat Port Vale terakhir kali menang atas The Gunners pada tahun 1901, meskipun dalam pertemuan terakhir mereka - pertandingan putaran ketiga Piala FA 1997-98 - klub London Utara itu membutuhkan pertandingan ulang dan adu penalti untuk mengalahkan rekan-rekan senegaranya di divisi bawah.
Berita Tim
Sesuai kebiasaan Arsenal, The Gunners mengakhiri akhir pekan dengan dua masalah kebugaran baru; Piero Hincapie tidak masuk skuad pada hari pertandingan karena masalah pangkal paha, sementara Noni Madueke ditarik keluar pada babak pertama karena cedera lutut.
