METRO SULTENG-Ukraina bertemu Prancis di Wroclaw yang netral pada Jumat malam dalam pertandingan pertamakualifikasi Piala Dunia masing-masing.
Keterlibatan Prancis di putaran final Liga Bangsa-Bangsa UEFA membuat mereka dimasukkan ke dalam salah satu dari empat grup kualifikasi, yang hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk diselesaikan.
Pratinjau pertandingan :
Pertandingan ini merupakan awal dari akhir bagi pelatih Prancis Didier Deschamps , karena ia tidak akan memperbarui kontraknya dengan tim nasional setelah berakhirnya putaran final Piala Dunia di Amerika Utara musim panas mendatang.
Ini akan menjadi kesempatan terakhir Deschamps untuk menambah trofi ke Piala Dunia yang mereka menangkan pada tahun 2018, setelah mereka kembali gagal di putaran final Nations League pada bulan Juni.
Setelah bangkit dari ketertinggalan 2-0 di leg pertama perempat final melawan Kroasia untuk menang lewat adu penalti, mereka melaju ke semi-final, di mana Spanyol mengalahkan mereka dengan skor 5-4 dalam pertandingan luar biasa yang membuat Prancis hampir mengejar defisit empat gol dalam 10 menit terakhir.
Jerman tidak sebanding dengan Les Bleus dalam perebutan tempat ketiga, karena Prancis meraih medali perunggu dengan kemenangan 2-0, yang merupakan respon bagus terhadap bencana pertahanan mereka di semifinal.
Meskipun Deschamps mendapat kritik, hanya Jerman, Spanyol, Italia, dan Kroasia yang mampu mengalahkan mereka sejak final Piala Dunia 2022, jadi tidak ada keraguan sedikit pun dalam benak siapa pun bahwa mereka akan hadir di putaran final berikutnya pada tahun 2026.
Prancis mengawali perjuangan mereka dengan pertandingan terberat mereka, tandang ke unggulan kedua Ukraina, meskipun di tempat netral di Polandia, jadi kemenangan di sini akan membuat mereka langsung menjadi favorit untuk mencapai turnamen besar lainnya.
Les Bleus tidak pernah absen dari turnamen sejak AS '94, dan mereka memiliki rekor Piala Dunia yang cemerlang sejak saat itu, memenangkannya dua kali dan mencapai dua final lagi, lebih dari sekadar menebus kegagalan mereka pada tahun 2002 dan 2010.
Ukraina merupakan lawan yang menguntungkan bagi Prancis, sebab dalam 12 pertemuan, tuan rumah hanya mampu meraih satu kemenangan, dan itu terjadi pada leg pertama playoff Piala Dunia 2014, di mana Prancis menang 3-0 pada leg kedua sehingga membalikkan keadaan dan mengirim mereka ke Brasil.
Prancis berhasil mengalahkan Ukraina 7-1 dalam pertandingan persahabatan tahun 2020, tetapi mereka tidak mampu mengalahkan Ukraina dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, dengan hasil imbang 1-1 pada kedua pertandingan.
Jika Ukraina berambisi menghindari babak playoff, dan lolos otomatis sebagai juara pertama, maka mereka harus menang di sini, karena babak playoff telah menjadi kelemahan mereka, kalah tiga kali dalam empat siklus kualifikasi sejak tampil satu-satunya di Piala Dunia tahun 2006.
Ukraina berhasil lolos ke Euro sebanyak empat kali berturut-turut, tetapi berbeda ceritanya jika menyangkut Piala Dunia, di mana mereka hanya mampu mencapai perempat final pada satu-satunya penampilannya, namun kalah dari sang juara Italia.
Namun babak play-off tidak sepenuhnya suram, karena mereka berhasil mengalahkan Bosnia-Herzegovina untuk mencapai Euro 2024, tetapi di putaran final, mereka mengalami hal yang hampir mustahil dengan tereliminasi dengan empat poin dari babak penyisihan grup, gagal masuk tiga besar karena selisih gol, sementara semua tim lain di grup tersebut juga finis dengan perolehan poin yang sama.
