METRO SULTENG-Sejarah menanti Napoli saat mereka mendekati penentuan gelar Serie A Jumat malam, ketika kemenangan kandang atas Cagliari akan memastikan posisi puncak di atas Inter Milan.
Setelah kedua tim tergelincir minggu lalu, Scudetto masih dapat dimenangkan oleh siapa pun, atau bahkan diputuskan melalui babak playoff: Partenopei hanya unggul satu poin dari Inter , yang akan bertandang ke Como dalam pertandingan yang sama.
Pratinjau pertandingan :
Dua tahun sejak kemenangan terakhir mereka, Napoli kini hanya bisa memenangkan Scudetto keempat dalam sejarah panjang mereka - setelah 1986-87, 1989-90, kemudian kelas Luciano Spalletti 2022-23 - melampaui Roma untuk dinobatkan sebagai juara lebih banyak daripada tim selatan lainnya.
Perebutan gelar juara mencapai babak kedua terakhirnya minggu lalu, dengan sang pemimpin bertandang ke Parma pada 'Super Sunday', saat sembilan pertandingan dimainkan secara bersamaan. Sementara itu, Inter menjamu Lazio, dan tidak ada kekurangan kejutan di akhir cerita dalam alur cerita yang sudah menarik.
Meski dua kali membentur tiang gawang - melalui Frank Anguissa dan Matteo Politano - Napoli terpaksa puas dengan hasil imbang tanpa gol di Stadio Tardini, sementara rival mereka di Milan menyia-nyiakan dua keunggulan di San Siro, dengan keputusan VAR yang kontroversial memengaruhi keduanya.
Meski demikian, Partenopei tetap mempertahankan keunggulan tipis mereka dan meskipun kurang lancar, mereka menang empat kali dan seri dua kali dalam enam pertandingan terakhir, serta hanya kebobolan dua gol.
Pelatih Antonio Conte - yang berusaha memimpin tim ketiga yang berbeda untuk meraih gelar Italia, setelah Inter dan Juventus - mungkin hanya akan bertahan selama satu tahun karena hubungannya yang dingin dengan presiden klub Aurelio De Laurentiis , tetapi itu bisa berakhir dengan kejayaan.
Napoli masih menjadi penentu nasib mereka sendiri, karena kemenangan akhir pekan ini akan memastikan gelar juara; bahkan jika mereka kalah dan Inter seri, perebutan posisi puncak yang dramatis akan berlangsung Senin depan.
Berada di jalur untuk mencatat rata-rata poin terendah dari pemenang mana pun sejak Juventus pada tahun 1994-95, ini bukanlah musim yang bagus, tetapi Conte telah mengklaim bahwa pencapaian mereka tetap pantas mendapat pujian.
Tanpa mantan bintang Victor Osimhen dan Khvicha Kvaratskhelia , timnya sekarang dapat menjadi tim pertama dalam musim Serie A yang diikuti 20 tim yang memenangkan gelar setelah finis serendah posisi ke-10 tahun sebelumnya, memecahkan rekornya sendiri bersama Juve pada tahun 2011-12 - mereka sebelumnya finis di posisi ketujuh.
Napoli mungkin telah mencetak 57 gol sejauh ini - jauh di bawah standar juara - tetapi ujung tombak mereka akan memiliki kenangan indah saat bertemu Cagliari. Penampilan perdana Romelu Lukaku untuk klubnya saat ini adalah pada pertandingan sebelumnya di bulan September, ketika ia mencetak satu gol dan menciptakan dua gol dalam kemenangan telak 4-0.
Lebih jauh lagi, Napoli telah memenangkan sembilan dari 12 pertemuan liga terakhir kedua tim di Stadio Maradona, dengan rata-rata 2,5 gol per pertandingan, sehingga sejarah menunjukkan bahwa mereka dapat memicu kegembiraan di seluruh Naples pada Jumat malam.
Berita tim :
Sementara itu, Cagliari harus memainkan peran sebagai pengganggu pesta dalam pertandingan terakhir mereka di musim yang relatif sukses.
