METRO SULTENG-Al Fateh masih dalam bahaya degradasi saat mereka menuju kontes Liga Pro Saudi hari Jumat melawan tim peringkat kedua Al-Hilal di Stadion Klub Al Fateh.
The Role Model memasuki laga pekan ke-32 dengan tiga kemenangan beruntun di depan para pendukungnya, dengan tujuan mengamankan empat kemenangan kandang berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2012 dan berharap mengakhiri rangkaian hasil buruk melawan Al-Za'eem, yang harapannya yang sangat tipis untuk meraih gelar mungkin telah sirna sebelum mereka bermain jika Al Ittihad mengalahkan Al Raed yang terdegradasi pada hari Kamis.
Berita tim :
Al Fateh memasuki pertarungan hari Jumat melawan Al-Hilal yang berada di posisi kedua dengan mengetahui bahwa mereka dapat meningkatkan prospek bertahan hidup dan mungkin memengaruhi perburuan gelar.
Meskipun berpeluang membantu Al Ittihad dalam merebut gelar juara liga jika sang pemuncak klasemen kehilangan poin di Al Raed, tim Jose Gomes , yang unggul tiga poin dari Al Orubah yang berada di posisi ke-16, menuju pertandingan dengan fokus pada perjuangan mereka untuk menghindari degradasi setelah 16 tahun berada di liga utama.
Peluang mereka semakin meningkat dengan tiga pertandingan beruntun yang mereka jalani di kandang sendiri, termasuk kemenangan 2-0 atas pemuncak klasemen Al Ittihad bulan lalu, yang menunjukkan kehebatan Sang Model Peran melawan tim-tim papan atas divisi tersebut.
Meskipun mereka datang ke pertandingan hari Jumat setelah kalah di Al Wahda, yang mengakhiri enam pertandingan tak terkalahkan (empat kemenangan), semangat juang tuan rumah di Al-Hasa, di mana mereka hanya kalah sekali dalam tujuh pertandingan terakhir, menunjukkan bahwa Al-Hilal harus tampil di level tinggi untuk mengatasi tim asuhan Gomes.
Kemenangan bagi tim yang berada di posisi ke-13, yang akan menandai empat kemenangan kandang berturut-turut untuk pertama kalinya sejak delapan pertandingan beruntun dari Agustus hingga Desember 2012, dapat mengangkat Sons of the Palm ke posisi tertinggi ke-10 dalam klasemen.
Sebaliknya, Al Namothji memasuki pertandingan hari Jumat dengan pemahaman bahwa kekalahan tidak akan menjadi bencana besar dalam jangka pendek, mengingat mereka memiliki poin yang sama dengan Al Orubah dan memiliki keunggulan selisih gol atas tim di posisi ke-16.
Kesadaran ini dapat membuat tuan rumah bermain dengan tekanan yang berkurang melawan tim yang telah mereka kalahkan dalam empat pertemuan berturut-turut di semua kompetisi, termasuk kekalahan 9-0 pada pertandingan sebelumnya pada pertengahan Januari.
Saat itu dilatih oleh Jorge Jesus , tim dengan skor tertinggi itu berada di puncak klasemen Liga Pro Saudi dengan 40 poin setelah 15 pertandingan; namun, delapan kemenangan dari 16 pertandingan berikutnya membuat mereka tertinggal enam poin dari pemuncak klasemen liga.
Sekarang dilatih oleh Mohammad Al-Shalhoub , yang untuk sementara waktu menangani Al-Za'eem, Al-Hilal memasuki pekan ke-32 dengan mengetahui bahwa gelar liga ke-20 kemungkinan tidak akan tercapai karena hanya tersisa sembilan poin untuk diperebutkan musim ini.
Dengan Al Ittihad bermain pertama di babak berikutnya melawan Al Raed yang terdegradasi, Boss bisa memasuki pertandingan hari Jumat dengan menyadari bahwa gelar sudah di luar jangkauan jika tim yang berada di posisi teratas mengamankan poin maksimal pada Kamis malam.
Meskipun selisih gol mereka lebih unggul atas sang pemuncak klasemen, kekalahan Al-Hilal 4-1 atas tim di puncak klasemen, dikombinasikan dengan kemenangan 3-1 mereka sebelumnya pada bulan September, membuat mereka kekurangan satu gol dalam selisih gol head-to-head, yang membuat Al-Za'eem berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam perburuan gelar.
Meski harapan mereka untuk meraih gelar tampak tipis, tanda-tanda kemenangan tim tamu tampak positif, karena mereka datang ke babak ini setelah mendapatkan 10 poin dari empat pertandingan tandang terakhir mereka dan memegang tiga kemenangan beruntun di divisi utama — empat di semua kompetisi — melawan Al Fateh dengan skor agregat 14-1.
