METRO SULTENG-Dengan satu kaki yang masih belum melangkah di final Liga Europa , Tottenham Hotspur akan bertandang ke Norwegia untuk menghadapi Bodo/Glimt di Stadion Aspmyra untuk pertandingan leg kedua semifinal mereka pada Kamis malam.
Spurs mengamankan kemenangan leg pertama 3-1 di London Utara minggu lalu dan pemenang pertandingan ini secara agregat akan menghadapi Manchester United atau Athletic Bilbao di ajang utama.
Pratinjau pertandingan :
Hanya butuh 38 detik bagi Brennan Johnson untuk membawa Tottenham unggul pada leg pertama, dan gol dari James Maddison dan Dominic Solanke kemudian membuka keunggulan tiga gol dalam waktu 61 menit, tetapi gol hiburan di menit-menit akhir dari Ulrik Saltnes dari Bodo/Glimt telah memberikan secercah harapan bagi juara Norwegia itu.
Meskipun Spurs semakin dekat untuk memenangkan trofi utama pertama mereka dalam 17 tahun, pelatih kepala Ange Postecoglou telah menyesalkan "narasi negatif" di sekitar klub, yang mengandalkan kejayaan Liga Europa untuk lolos ke Liga Champions musim depan sebagai hasil dari kampanye domestik mereka yang menyedihkan.
Tottenham telah kalah telak dalam 19 dari 35 pertandingan Liga Primer mereka musim ini, dengan tiga kekalahan berturut-turut diikuti oleh hasil imbang 1-1 akhir pekan lalu di markas rival London, West Ham United, yang membuat mereka terpuruk di posisi ke-16 dan tertinggal 14 poin dari pemuncak klasemen.
Postecoglou, yang menyatakan di awal musim ini bahwa ia "selalu menang di tahun kedua saya", sangat ingin mengatasi penampilan buruk timnya di laga tandang, dengan hanya dua kemenangan yang dicatatkan dalam 10 laga tandang terakhir mereka di semua kompetisi (S1 K7), meskipun Spurs berhasil mengalahkan Eintracht Frankfurt dan mencatatkan clean sheet yang langka dalam laga tandang terakhir mereka di Liga Europa, menang 1-0 untuk mengamankan tempat mereka di semi-final.
Tottenham belum pernah menang dua kali berturut-turut di laga tandang di kompetisi utama Eropa sejak November 2013, tetapi mereka membanggakan rekor 100% melawan tim Norwegia menyusul keberhasilan minggu lalu atas Bodo/Glimt - Spurs tidak pernah menghadapi tim dari negara tertentu lebih sering sambil mempertahankan rasio kemenangan 100% dalam prosesnya.
Klub London Utara itu akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan tugasnya pada hari Kamis, karena hanya sembilan tim dari 92 tim dalam sejarah Liga Europa yang gagal melaju dari babak sistem gugur ketika unggul dengan selisih dua gol atau lebih dari pertandingan pertama di kandang sendiri sejak kompetisi tersebut berganti nama menjelang musim 2009-10.
Berita tim :
Terlepas dari hasil leg kedua hari Kamis, Bodo/Glimt telah membuat sejarah karena mereka adalah tim Norwegia pertama dan satu-satunya yang mencapai semi-final kompetisi besar Eropa.
Superlaget mempunyai waktu seminggu penuh untuk beristirahat dan mempersiapkan diri menghadapi pertandingan terakhir mereka dengan Tottenham dan berupaya untuk menang melawan oposisi Inggris untuk pertama kalinya setelah kalah dalam keempat pertemuan sebelumnya, termasuk satu-satunya pertemuan mereka di kandang sendiri melawan rival Spurs di London Utara, Arsenal, di Liga Europa 2022-23 (1-0).
Termasuk kekalahan minggu lalu di Spurs, Bodo/Glimt telah menderita kekalahan dalam tujuh dari 11 laga tandang Liga Europa sejak awal musim 2022-23 - terbanyak kedua setelah Roma (delapan) - sementara mereka juga memiliki persentase kemenangan terendah (9%) dari 19 tim yang telah memainkan delapan atau lebih laga tandang dalam kurun waktu tersebut. Akan tetapi, mereka jauh lebih sukses di kandang sendiri.
Memang, Bodo/Glimt telah memenangkan masing-masing dari lima pertandingan kandang Liga Europa terakhir mereka, mencetak 15 gol dalam prosesnya, dan yang terbaru mengejutkan Lazio - yang finis di puncak klasemen dari 36 tim - dengan skor 2-0 di leg kedua perempat final mereka, sebelum memenangkan pertandingan melalui adu penalti.
Bodo/Glimt sebenarnya telah memenangkan delapan pertandingan kandang terakhir mereka di semua kompetisi, termasuk dua pertandingan pembuka musim Eliteserien Norwegia 2025 dengan skor 3-0, dan pelatih kepala Kjetil Knutsen telah mendesak para pemainnya untuk "melakukannya" pada hari Kamis jika mereka ingin mengukir nama mereka dalam buku sejarah.
