METRO SULTENG-Tim Ekuador asuhan Sebastian Beccacece yang mengesankan menyambut tim Bolivia yang terkenal kurang beruntungdi Guayaquil dalam kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL pada Kamis malam.
Tuan rumah akan berusaha mencapai final dua kali berturut-turut, sementara Bolivia mengincar penampilan Piala Dunia pertamanya sejak 1994.
Pratinjau pertandingan :
Klasemen terkini dalam kualifikasi CONMEBOL tidak menceritakan kisah lengkap tentang seberapa baik penampilan Ekuador sejauh ini, mengingat mereka dikurangi tiga poin sebelum kampanye dimulai karena kontroversi terkait dokumen dari siklus sebelumnya.
Secara teknis, Ekuador seharusnya memiliki poin yang sama dengan Uruguay dan Brasil, tetapi sebaliknya, mereka berada tepat di dalam posisi kualifikasi otomatis, hanya unggul satu poin dari lawan mereka berikutnya di posisi playoff.
Pasukan Beccacece semakin menggambarkan pendekatan pragmatis mereka terhadap kualifikasi bulan lalu dengan hasil imbang 0-0 pada kedua pertandingan melawan Paraguay dan Uruguay, yang berarti hanya ada 10 gol yang dicetak dalam 10 pertandingan kualifikasi mereka sejauh ini.
Kekalahan tipis 1-0 saat bertandang ke Argentina dan Brasil tetap menjadi satu-satunya kekurangan dalam rekor Ekuador sejauh ini, jadi jika konsistensi mengesankan ini terus berlanjut maka tidak akan ada keraguan bahwa La Tricolor akan berada di putaran final pada tahun 2026.
Mereka sedikit tertatih-tatih melewati garis gawang melawan Peru pada bulan September untuk menang 1-0, dan mereka tidak memberikan banyak ancaman dalam kebuntuan dengan Paraguay dalam dua pertandingan kandang terakhir mereka, dan performa di sini akan sangat penting untuk membawa mereka melewati garis gawang.
Catatan buruk Bolivia dalam laga tandang membuat Beccacece tidak mampu melihat timnya kehilangan poin di sini. Jika tidak, hal itu akan memperbesar peluang La Verde untuk mengejar mereka, dan memberikan keuntungan bagi sebagian besar tim di sekitar mereka, terutama dengan perjalanan sulit ke Kolombia yang akan datang minggu depan.
Melihat rekor terbaru mereka dengan Bolivia mungkin bisa menenangkan sejumlah rasa gugup, karena Ekuador telah menang enam kali berturut-turut di kandang sendiri atas lawan mendatang mereka, dengan mencetak 14 gol dalam prosesnya.
Berita tim :
Meski Bolivia kalah dalam 14 dari 19 pertandingan terakhirnya, mereka masih tampil di atas ekspektasi di bagian ini, dan memiliki peluang nyata untuk mencapai putaran final yang diadakan di AS, negara tuan rumah yang sama dari penampilan sebelumnya lebih dari tiga dekade lalu.
Namun, sederhananya, Bolivia adalah tim yang sama sekali berbeda saat bermain di kandang lawan, seperti yang dibuktikan dengan kekalahan telak 6-0 mereka di Argentina bulan lalu.
Kemenangan mengejutkan mereka di Chili pada bulan September adalah kemenangan pertama mereka di kandang lawan dalam babak kualifikasi selama 67 pertandingan, catatan tanpa kemenangan terpanjang di dunia, karena memanfaatkan ketinggian sebagai keuntungan mereka di kandang sendiri di El Alto akan menjadi faktor penentu apakah mereka lolos.
Venezuela dan Kolombia tidak sanggup menghadapi kondisi yang lebih berat lagi dibandingkan dengan kandang mereka sebelumnya di La Paz, dengan beberapa pemain Kolombia membutuhkan oksigen di pinggir lapangan selama pertandingan.
