METRO SULTENG-Sekali lagi memulai tugas Liga Premier dengan derby London, Brentford menyambut rival lokal Crystal Palace di Stadion Komunitas Gtech pada Minggu sore.
Sementara tim asuhan Thomas Frank selamat dari sedikit ancaman degradasi pada musim lalu, Eagles melambung di tahap akhir musim tetapi sekarang memulai hidup tanpa salah satu ancaman penyerang utama mereka.
Pratinjau pertandingan;
Musim keempat berturut-turut di Liga Primer menanti tim berbaju merah-putih, yang membuktikan diri sebagai unit papan tengah yang solid selama beberapa musim pertama, tetapi butuh usaha keras bagi mereka untuk mempertahankan status papan atas mereka pada musim 2023-24.
Terhambat oleh larangan bertaruh Ivan Toney pada paruh pertama musim dan cedera parah pada penyerang lainnya, the Bees berakhir di posisi ke-16 musim lalu dan gagal menembus angka 40 poin, meskipun mereka masih finis dengan nyaman di depan Luton Town yang berada di posisi ke-18 berkat selisih 13 poin.
Tiga kemenangan dari enam pertandingan untuk menutup musim yang mudah dilupakan memastikan bahwa Brentford akan mempertahankan lambang Liga Primer mereka untuk musim 2024-25, meskipun itu adalah musim panas lainnya untuk menepis spekulasi seputar masa depan Frank, yang dikaitkan dengan Manchester United dan Chelsea.
Pelatih asal Denmark itu sejak itu mengawasi periode pemanasan campuran dengan Brentford, yang hanya menang dalam dua dari enam pertandingan persahabatan pramusim mereka - seri dalam tiga pertandingan lainnya dan menderita satu kekalahan dari Estrela da Amadora - meskipun hasil imbang 1-1 dengan Benfica dan kemenangan 2-1 atas Wolfsburg XI merupakan hasil yang patut dicatat.
The Bees kini melupakan pramusim saat mereka bersiap untuk derby London ketiga dalam empat pekan pembukaan Liga Primer, dan hasil sebelumnya dalam pertandingan tersebut - kemenangan telak mereka atas Arsenal pada tahun 2021 dan hasil imbang dengan Tottenham Hotspur pada tahun 2023 - memberikan alasan untuk optimis.
Pratinjau: Brentford vs. Crystal Palace - prediksi, berita tim, susunan pemain
Membawa pengalaman memenangkan Liga Europa ke Selhurst Park yang frustrasi, yang para penggemarnya telah kecewa dengan pemerintahan kedua Roy Hodgson , mantan bos Eintracht Frankfurt Oliver Glasner mendalangi kebangkitan meteorik yang berpuncak pada Palace yang menyamai dua rekor klub.
Menyelinap ke paruh atas di posisi ke-10 dan memperoleh 49 poin yang terhormat, Palace menyamai finis tertinggi mereka di Liga Primer dan total poin tertinggi mereka di Liga Primer pada tahun 2023-24, dan melampaui tanda setengah abad dalam kategori terakhir tahun ini bukanlah hal yang mustahil.
Mengambil 19 poin dari 21 poin terakhir yang ditawarkan pada tahun 2023-24, Palace membukukan banyak hasil sensasional dalam rangkaian tersebut - 5-0 melawan Aston Villa, 4-0 melawan Manchester United, dan 1-0 melawan Liverpool adalah yang menonjol - sebagian besar berkat trio hebat Eberechi Eze , Jean-Philippe Mateta , dan Michael Olise .
Namun, setelah berhasil menangkis ancaman Chelsea musim panas lalu, Palace tidak berdaya mencegah Olise pindah ke Bayern Munich dalam kesepakatan senilai £50 juta, tetapi Glasner telah mempertahankan jasa Eze dan Mateta dan menyaksikan timnya tidak terkalahkan dalam lima pertandingan pra-musim.
Termasuk pertandingan non-kompetitif tersebut, catatan tak terkalahkan Palace mencapai 12 pertandingan yang mengesankan, dan kemenangan 3-1 mereka atas Brentford pada bulan Desember akhirnya mengakhiri rentetan hasil imbang antara kedua tim, yang telah berbagi poin di masing-masing dari lima pertemuan pertama mereka di Liga Primer.
Berita tim :
Sebelumnya diperkirakan menjadi pusat pertikaian transfer senilai £100 juta yang melibatkan Arsenal dan Chelsea, jimat Brentford Toney tetap berada di Stadion Komunitas Gtech dan siap memimpin lini depan meski pemain baru Igor Thiago absen , yang mengalami cedera lutut serius pada pramusim.
