METRO SULTENG-Dua tim yang baru promosi akan bertemu pada hari Jumat ketika Groningen menjamu NAC Breda di Stadion Mobilitas Ibukota Hitachi pada pertandingan pembukaan musim Eredivisie 2024-25 .
Tuan rumah memperoleh promosi otomatis dari Eerste Divisie dengan finis di tempat kedua tahun lalu, sementara tim tamu mengalahkan Excelsior di final playoff untuk kembali ke divisi utama.
Pratinjau pertandingan;
Groningen mengalami degradasi pertama dalam 23 tahun ketika mereka berada di dasar klasemen Eredivisie pada tahun 2022-23, finis hanya dengan 18 poin dari 34 pertandingan dalam kampanye yang sangat mengecewakan setelah secara luas diperkirakan akan finis di papan tengah.
Dick Lukkien mengambil alih tim tersebut menjelang musim Eerste Divisie, tetapi bos baru tersebut harus berjuang melalui 14 pertandingan pembukaan yang sangat sulit, kalah enam kali dan hanya menang empat kali, sehingga timnya berada pada posisi ke-14.
Namun, Lukkien mampu membalikkan performa buruk mereka dan mengawasi rangkaian kekalahan fenomenal hanya satu kali dalam 24 pertandingan tersisa untuk memimpin tim ke posisi kedua dan promosi otomatis.
Hari terakhir yang dramatis menyaksikan Groningen membutuhkan kemenangan melawan Roda JC Kerkrade, yang unggul tiga poin di atas mereka di posisi kedua, dan pasukan Lukkien menang dengan skor 2-0, merebut posisi kedua karena selisih gol yang lebih baik.
Performa fantastis Groningen terus berlanjut sepanjang persiapan pra-musim mereka menjelang kembalinya mereka ke Eredivisie, dengan memenangkan enam pertandingan dan seri satu kali dari tujuh pertandingan persahabatan, membuat mereka tidak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Mereka akan menghadapi lawan yang sudah dikenal pada hari Jumat saat mereka menjamu NAC Breda, yang juga memperoleh promosi dari Eerste Divisie musim lalu berkat babak playoff yang penuh aksi.
Sejak terdegradasi dari Eredivisie pada 2018-19, NAC Breda telah finis di posisi playoff di semua lima musim berikutnya di tingkat kedua, dan mereka akhirnya memperoleh promosi tahun lalu.
Mereka berhasil mengamankan tempat di babak playoff berkat selisih gol yang lebih baik daripada MVV Maastricht dan Jong AZ Alkmaar, dengan ketiga tim finis dengan 56 poin, dan mereka menang 8-1 di babak pertama dan 4-1 di babak kedua untuk mengamankan tempat di final.
Tim asuhan Jean-Paul van Gastel memanfaatkan sebaik-baiknya Excelsior yang menerima dua kartu merah pada leg pertama saat mereka menang 6-2 dalam penampilan yang sangat dominan, membuat mereka hampir memastikan tempat mereka di divisi utama.
Akan tetapi, pertandingan leg kedua yang menegangkan membuat Excelsior mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui tiga gol di babak pertama dan gol keempat di babak kedua. Namun, Casper Staring muncul sebagai penyelamat dengan mencetak gol yang mengubah kedudukan menjadi 4-1 pada hari itu dan agregat menjadi 7-6, sehingga NAC Breda promosi dengan cara yang paling dramatis.
Van Gastel hengkang pada akhir musim setelah mengumumkan kepergiannya pada bulan Maret, dan Carl Hoefkens mengambil alih, tetapi bos baru tersebut mengalami kesulitan di pra-musim, hanya mengamankan dua kemenangan dan menderita lima kekalahan dari delapan pertandingan.
Hoefkens berharap timnya dapat memperoleh awal yang lebih baik dalam pertandingan kompetitif pertamanya sebagai pelatih, melawan tim yang membuat NAC Breda tidak terkalahkan tahun lalu, dengan hasil imbang satu kali dan menang satu kali.
