METRO SULTENG-Kembali berlaga kompetitif di bawah manajemen baru, Udinese menjamu klub Serie C Avellino di putaran pertama Coppa Italia pada hari Jumat.
Setelah musim yang sulit pada 2023-24, ketika mereka hampir kehilangan status papan atas, Friulani akan mencari awal yang cerah musim ini.
Pratinjau pertandingan:
Setelah pemenang Piala Dunia Fabio Cannavaro masuk menggantikan Gabriele Cioffi akhir musim lalu, dengan Udinese berada sangat dekat dengan pintu jebakan Serie A, kelangsungan hidup klub Friuli itu pada akhirnya bergantung pada adu penalti berisiko tinggi pada pertandingan terakhir Serie A.
Mereka melakukan perjalanan ke Stadion Benito Stirpe di Frosinone dengan mengetahui bahwa kemenangan diperlukan untuk menjamin perpanjangan masa tinggal panjang mereka di liga utama, dan pahlawan yang tidak diduga - striker Inggris yang dilanda cedera Keinan Davis - melangkah untuk menyelamatkan mereka dengan serangan terlambat untuk mengalahkan rival degradasi mereka.
Sekarang memasuki tahun ke-30 mereka di level elite Calcio, Udinese akan bersemangat untuk mengakhiri tren mengubah tiga poin menjadi satu: tidak kurang dari 19 pertandingan Bianconeri berakhir imbang musim lalu - total tertinggi di antara lima liga top Eropa.
Setelah dua kemenangan dan dua kekalahan dalam pertandingan persahabatan pramusim, bos baru Kosta Runjaic memulai kekuasaannya di Udine dengan pertandingan kandang melawan tim divisi ketiga, saat sebagian besar tim Serie A memasuki Coppa Italia.
Delapan tim teratas Italia akan bergabung dalam aksi di babak 16 besar, tetapi Udinese - yang tersingkir di putaran kedua oleh Cagliari tahun lalu - masih harus menjalani dua pertandingan sebelum mencapai tahap itu.
Seperti tuan rumah hari Jumat, Avellino belum pernah mengangkat Coppa Italia, sementara sejarah terkini mereka jauh lebih bergejolak daripada periode stabilitas Udinese yang berkepanjangan di divisi utama.
Pada tahun 2018, Biancoverdi dikeluarkan dari Serie B karena alasan keuangan dan turun ke Serie D, dan enam tahun kemudian mereka berada di divisi ketiga.
Avellino finis kedua di wilayah mereka musim lalu, meskipun itu tidak cukup untuk mengamankan promosi, karena mereka kalah dari Vicenza di babak playoff.
Kini pelatih kepala Michele Pazienza kembali ke Udine - tempat mantan gelandang Napoli itu pernah bermain dan melakoni debutnya di Serie A - setelah membawa timnya mengalahkan rival sekota Juve Stabia di babak penyisihan Coppa Italia minggu lalu.
Kemenangan kandang 3-1 membawa klub Campanian itu melaju ke putaran pertama yang sebenarnya, dan mereka kini tak akan kehilangan apa pun melawan Udinese, yang terakhir kali mereka hadapi secara kompetitif pada Januari 1992 - hasil imbang 1-1 di Serie B.
Performa pramusim Udinese:
Berita Tim:
