METRO SULTENG-Angola menyambut Kamerun di Estadio 11 de Novembro pada hari Selasa dengan kemungkinan melampaui tim tamu di Grup D kualifikasi Piala Dunia CAF.
Kedua belah pihak mencatat kemenangan dalam pertandingan kualifikasi terakhir mereka dan akan berusaha memanfaatkan momentum dalam pertemuan ini.
Pratinjau pertandingan:
Angola tampil bagus di edisi terakhir Piala Afrika, menyamai hasil terbaik mereka dengan penampilan di perempat final.
Tim Afrika Tengah juga merupakan salah satu dari tiga tim di Grup D kualifikasi Piala Dunia CAF – bersama Libya dan Kamerun – yang belum merasakan kekalahan setelah tiga pertandingan.
Setelah puas dengan hasil imbang tanpa gol dalam dua pertandingan pembukaan mereka melawan Cape Verde dan Mauritius – keduanya tandang – Palancas Negras akhirnya meraih kemenangan 1-0 atas Eswatini di Estadio 11 de Novembro pada hari Jumat.
Gol Mabululu di menit kedua sudah cukup untuk mengamankan tiga poin, yang merupakan gol pertama mereka di kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan ini membawa mereka ke posisi ketiga dengan lima poin, terpaut dua poin dari Kamerun dan Libya yang sama-sama mengumpulkan tujuh poin setelah tiga pertandingan.
Pasukan Pedro Goncalves akan menjamu tim terkuat di grup mereka berdasarkan silsilah dan klasemen saat ini, dengan harapan meraih dua kemenangan berturut-turut.
Rekor head-to-head kedua belah pihak seimbang, dengan masing-masing tiga kemenangan dan dua kali seri dalam delapan pertemuan. Namun, terakhir kali mereka bertemu di kualifikasi Piala Dunia, Angola menang 2-0 di kandang sendiri setelah kalah di pertandingan sebelumnya.
Berita tim:
Pertengkaran antara presiden FECAFOOT Samuel Eto'o dan pelatih saat ini Marc Brys tidak terbukti menjadi gangguan ketika Kamerun mengalahkan Tanjung Verde 4-1 di Stadion Ahmadou Ahidjo pada hari Sabtu.
Mantan penyerang Chelsea, Inter Milan dan Barcelona itu tidak senang dengan penunjukan Brys oleh Kementerian Olahraga pada bulan April, dan menyatakan bahwa federasi sepak bola berhak melakukan hal tersebut. Hal ini menciptakan keretakan dalam hubungan mereka, yang menyebabkan beberapa konfrontasi.
Keadaan menjadi lebih buruk ketika tim bersiap untuk pertandingan melawan Tanjung Verde dan Angola, dengan konfrontasi intens lainnya yang menyebabkan Eto'o memecat pelatih tersebut sebelum mempekerjakannya kembali pada hari itu juga dan meminta maaf.
Meskipun telah meminta maaf, Eto'o terus menggagalkan upaya Brys dan timnya, pertama dengan mengirimkan satu set staf teknis ke hotel tim sebelum mengambil semua materi pelatihan, meninggalkan tim tanpa bola untuk berlatih.
Itu adalah pertandingan pertama Brys sebagai pelatih Indomitable Lions sejak menggantikan Rigobert Song pada awal April, menyusul penampilan mengecewakan di Piala Afrika dan masih banyak yang harus ia buktikan.
