METRO SULTENG-Bersatu kembali di Stade Saint-Symphorien untuk pertandingan leg kedua playoff degradasi/promosi Ligue 1, Metz dan Saint-Etienne akan mengetahui nasib mereka pada Minggu sore.
Les Verts mengalahkan tuan rumah mereka yang akan datang dengan skor 2-1 di Stade Geoffroy-Guichard yang riuh pada Kamis malam, menyisakan 90 menit lagi bagi mereka untuk kembali ke masa besar yang didambakan.
Pratinjau pertandingan:
Bertahan dari degradasi otomatis ke Ligue 2 dengan susah payah, Metz hanya berhasil menjaga kepala mereka tetap di atas air pada hari terakhir berkat rekor gol tandang head-to-head yang unggul melawan Lorient, yang akhirnya menghancurkan Clermont dengan skor 5-0. sia-sia.
Namun, Les Grenats bisa saja bergabung dengan dua tim yang disebutkan di atas di divisi dua untuk 2024-25 saat mereka kembali ke kandang sendiri dengan defisit satu gol, setelah unggul terlebih dahulu pada Kamis malam berkat Pierre dari Ibrahim Sissoko. -Emerick Aubameyang -chip yang bagus.
Tergelincirnya kiper Saint-Etienne, Gautier Larsonneur, membuat Ismael Traore menyamakan kedudukan menjelang turun minum, namun saat waktu normal tersisa 10 menit, Irvin Cardona menunjukkan kehebatannya di udara berkat assist Mathieu Cafaro lainnya. memicu keributan.
Saat Alexandre Oukidja datang untuk menerima umpan dan gagal, Cardona menyaksikan sundulannya yang cekatan memantul ke gawang terbuka saat Metz mengalami perasaan tenggelam yang sudah biasa; Pasukan Laszlo Boloni kini kalah dalam lima pertandingan terakhir mereka, kebobolan banyak gol di setiap kesempatan.
Tiga dari kekalahan tersebut terjadi di Stade Saint-Symphorien, di mana pasukan Boloni hanya mengumpulkan 12 poin sepanjang musim reguler - rekor terburuk bersama di Ligue 1 bersama Nantes - namun tren seperti itu harus diatasi jika Metz ingin menghindari pengembalian yang cepat. ke sepak bola lapis kedua.
Berita tim :
Ketika Les Grenats masih mempunyai harapan untuk musim kedua berturut-turut di Ligue 1, Saint-Etienne hanya perlu mempertahankan apa yang mereka miliki untuk mengakhiri absen singkat mereka dari pertandingan besar, setelah 18 tahun masa tinggal mereka di divisi pertama berakhir. dalam kampanye 2021-22 yang mengerikan.
Hanya berhasil finis di peringkat kedelapan musim lalu, Les Verts – yang telah dinobatkan sebagai juara sepak bola Prancis sebanyak 10 kali – gagal mendapatkan promosi otomatis ke Auxerre dan Angers, namun peringkat ketiga yang nyaman berarti mereka kembali ke Ligue 1 akan cocok.
Kemenangan dua nihil atas Rodez dalam pertandingan playoff pembuka mereka, tim asuhan Olivier Dall'Oglio meraih kemenangan yang dijamin oleh dominasi mereka pada Kamis malam dan membanggakan pertahanan tandang paling kejam di musim Ligue 2 2023-24, hanya kebobolan 17 gol dalam 19 pertandingan tandang mereka.
Saint-Etienne sedikit kehilangan arah di wilayah rivalnya saat musim hampir berakhir - hanya menang dalam satu dari empat pertandingan tandang reguler terakhir mereka - dan Stade Saint-Symphorien secara tradisional menjadi tempat perburuan yang tidak menyenangkan bagi para pemain. pengunjung.
Memang benar, Metz telah merangkai enam pertandingan kandang tak terkalahkan melawan Saint-Etienne - menang empat kali dan seri dua kali lagi - sejak kesuksesan terakhir Les Verts di tanah Grenats pada Maret 2015, ketika Christophe Galtier mendalangi kemenangan 3-2 yang mendebarkan.
Bentuk Playoff Ligue 1 Metz:
L
