METRO SULTENG, Luwuk- Anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan pandemi covid-19 yang plot untuk sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan total pagu puluhan miliar rupiah, realisasi riil di lapangan hingga memasuki Juni 2020, masih ada beberapa dinas belum dilakukan proses pencairan anggaran. Kondisi itu seperti di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banggai. Bantuan stimulus akibat dampak covid-19 sebesar Rp. 500 juta yang diplot untuk instansi yang dipimpin Nurjalal Amir itu hingga memasuki Juni 2020, dana tersebut belum juga masuk ke rekening dinas. Padahal anggaran tersebut diperuntukan pembelian paket sembako untuk membantu siswa kurang mampu ditengah dampak ekonomi akibat pandemi covid-19. Apalagi, menurut informasi data penerima bantuan sudah ada sebanyak 7500 siswa miskin yang tersebar di 365 SD dan 105 SMP di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Banggai. Sayangnya, para orang tua siswa miskin yang sudah susah payah mengurus keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahan/desa dan surat keterangan dari kepala sekolah setempat yang berharap anaknya mendapat bantuan itu terpaksa harus berbesar hati. Sebab bantuan paket sembako yang sudah diprogramkan terpaksa harus molor karena masih menunggu proses pencairan anggaran dari bagian keuangan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banggai yang kepastiannya belum ada titik terangnya. ***