ekonomi

Pelaku UMKM Sambel Kerang Meti di Tompira Berharap Dana PEN Pemda Morut Tidak Salah Sasaran

Senin, 5 September 2022 | 07:24 WIB
Morowali Utara, Sulteng, punya Sambal Meti kemasan dalam Botol Produksi UMKM Dapur Nagaya Desa Tompira, (Foto Ist)

METRO SULTENG- Meti sikulit keras kerang dari Sungai Laa di Desa Tompira, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, kini menjadi sambel primadona setelah diolah lalu di kemas dalam botol 100 Gram kemudian dipasarkan.

Salah satu UMKM Home Industry (produk rumahan) yang memproduksi kerang Meti ini yaitu Dapur "Nagaya" yang beralamat jalan Trans Sulawesi di Desa Tompira, optimis sambel Meti bisa menghidupkan kembali perekonomian rumah tangga di Desa setelah warga terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: HP Xiaomi Redmi 10 5G Harga 2 Jutaan, Jangan Salah Pilih, Cek Keunggulannya Ini

Owner Dapur Nagaya, Nursaida, membuat terobosan setelah efek buruknya ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-18, selain mendirikan rumah makan Sup Kaledo, Ibu Rumah Tangga yang satu ini berkreasi dengan inovasi baru, membuat sambel Meti dengan ramuan spesial agar enak, nikmat serta ketagihan setelah merasakan sambal Meti buatannya.

"Sederhana sekali membuat sambal Meti dengan ramuan bawang merah. Dan putih ditambah cabe rawit, membuat aromanya harum, dan Alhamdulillah pemasarannya sudah tembus sampai di Bogor, Jakarta, Makassar, dan Medan," jelas Ibu Nursaida pemilik Dapur Nagaya Tompira, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Keutamaan Hari Senin, Hari Lahirnya Nabi Muhammad dan Sunnah Berpuasa

Ibu Nursaida sebagai pelopor kaum perempuan di desanya memberi motivasi bagi kaumnya untuk optimis menghadapi Pemulihan Ekonomi setelah diterpa Covid-19.

Namun sayangnya usaha kaum perempuan ini, belum tersentuh bantuan dari Pemerintah Desa dan Dinas terkait, apalagi dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) salah satu sasarannya adalah menggalakkan kembali Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desanya, dan berharap dana PEN Pemda Morut tidak salah sasaran.***

 

Tags

Terkini