METRO SULTENG- Ibarat pepatah, "Lain Dulu lain pula sekarang", Desa Bunta yang selama ini dikenal berada di daerah tanah gambut yang diapit oleh warga transmigarsi, Desa Tompira dan Desa Korololama, Kecamatan Petasia di Kabupaten Morowali Utara. Kini berubah jadi kawasan ekonomi multi efek atas hadirnya industri raksasa PT GNI yang membuat peredaran uang alias cuan mengalir deras.
Entah sudah kebeberapa kalinya Desa ini dipimpin oleh kepala Desa sejak berdirinya Desa Bunta, meski begitu disaat Desa ini dipimpin oleh Christol Lolo disapa Itol, Desa ini melalui mengalami perubahan yang signifikan atas hadirnya PT GNI.
Baca Juga: Panen Raya Petani Binaan PT Vale Padi SRI Organik di Morowali
Baca Juga: 50 KK Mengungsi Akibat Banjir Luapan Sungai Podi di Kelurahan Bonerato Tojo Una-Una
Sejak kemarin Minggu (17/7/2022) Desa ini mulai berbenah untuk mengahadapi hari ulang tahun yang ke-100 tahun, disetiap sudut desa warga mulai memasang umbul-umbul dan melakukan gotong royong kebersihan lingkungan.
"Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Desa Bunta yang dahulu hanya sebuah Desa kecil di wilayah tanah gambut, kini berubah drastis menjadi kawasan Desa yang terdampak langsung atas kehadiran smelter industri Ferro nickel PT Gunbaster Nickel Industry (GNI)," ujar mantan Kepala Badan Kesbang Kabupaten Morowali Drs.Y. Pode, MM, Senin (18/7/2022).
Sejak masuknya PT GNI, ekonomi warga Desa Bunta naik tajam, seiring dengan laju pertumbuhan penduduknya yang datang dari berbagai daerah untuk mengais rejeki sebagai tenaga kerja maupun sebagai pelaku usaha diberbagai sektor. Semisal, tumbuhnya bangunan rumah kost, lapak Mkios, toko bahan bangunan, lapak penjual sayur mayur, barber shop, salon dan lainya.
Baca Juga: Arema FC Juara Piala Presiden 2022 Berkat Gol Semata Wayang Abel Camara
Baca Juga: Hari Kedua Pemulangan, 5.133 Jemaah Tiba di Tanah Air
Kalau mau dibandingkan sebelum hadirnya PT GNI, Desa ini adalah Desa yang sepi dari roda perekonomian, namun setelah industri raksasa hadir di Desa Bunta, maka dampak ekonominya sangat terasa di berbagai sektor.
"Kini Desa Bunta berubah drastis, ibarat Desa tertidur selama ini, kini menjadi Desa yang bernuansa kota kecil, akibat pertumbuhan ekonominya yang melambung, olehnya itu menghadapi 100 tahun Desa Bunta yang puncaknya jatuh pada tanggal 22 Juli 2022, kami yakin Bunta bakal menjadi Desa yang lebih maju lagi di tengah hadirnya PT GNI," ujar Kepala Desa Bunta.
Seorang pedagang sayur mayur yang sehari-harinya menjajakan dagangannya di tepi jalan, mengaku hadirnya PT GNI di Desa Bunta sangat membantu perekonomian rumah tangganya.
"Kalau dulu, jualan sayur mayur, lama dipajang baru datang pembeli, itupun pembeli yang melintas, sekarang, dagangannya laris akibat populasi penduduk yang makin bertambah, kebanyakan ibu-ibu istri karyawan PT GNI datang membeli, sayur mayur dagangannya pun habis terjual di sore hari, merayakan 100 tahun Desa Bunta adalah, juga adalah bentuk kesyukuran warga atas kemajuan ekonomi dan sektor lainnya," ujar ibu pedagang sayur mayur yang setiap harinya menjajakan jualannya ditepi jalan Poros Desa Tompira dan Desa Bunta.***