Metrosulteng.com, Morowali - Masyarakat di Kecamatan Bumi Raya dan Witaponda Kabupaten Morowali, keluhkan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) ULP (Unit Layanan Pelanggan) Kolonodale yang berkantor di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Menurut masyarakat di dua kecamatan perbatasan antara Morowali dan Morowali Utara itu, aliran listrik yang mengarah ke wilayah Morowali sering mengalami pemadaman secara tiba-tiba. Sehingga berimbas pada kerusakan beberapa alat elektronik rumah tangga maupun perkantoran. Bahkan pemadaman listrik yang sering terjadi mempengaruhi aktivitas pekerjaan di kantor.
Seperti yang dirasakan oleh pihak managemen salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Witaponda. “Kami sangat sesalkan pelayanan PLN ULP Kolonodale yang sering melakukan pemadaman listrik secara tiba-tiba, dan hampir setiap hari. Jadi, kalau kami menginput data di komputer, terus tiba-tiba listrik mati, ya pasti hasil inputan terhapus dan kembali nol. Terpaksa di ketik ulang lagi dari awal," kesal sumber metrosulteng.com yang enggan disebutkan namanya, Jumat (1/7/2022).
Ia pun sangat menyesalkan pemadaman listrik yang sering terjadi itu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu oleh pihak PLN ULP Kolonodale. “Karena sering mati-mati listrik, terpaksa kami menggunakan genset., Dan itu sebenarnya sangat merugikan karena ada penambahan biaya pemakaian genset,” akunya.
Pemadaman listrik ini juga bukan hanya dikeluhkan oleh pihak perusahaan kelapa sawit saja, namun juga masyarakat Kecamatan Witaponda, salah satunya Iman warga setempat.
Kata dia, pemadaman listrik hampir setiap hari sering terjadi khususnya aliran listrik di Kecamatan Witaponda dan Bumi Raya. “Masyarakat di dua kecamatan ini sangat mengeluh sering terjadi pemadaman listrik. Bahkan di group WhatsApp mereka juga mengeluh dengan pemadaman listrik PLN ini. Ada yang menulis, “Pak PLN kenapa ini lampu mati hidup, tegangan tidak stabil. informasi dengan pelanggan”. “Lemboraya padam total”. “Jam berapa nyala om”. “Witaponda juga padam”. “Adakah orang yang bisa jawab ini kasian, biar cuman kasi pengharapan palsu," demikian tulisan teman-teman Iman dalam di group WhatsApp yang discreenshot melalui Wag info PLN Kolonodale, dan dikirim ke media ini, Jumat (1/7).
Tak hanya itu, Iman juga menyebutkan pemadaman listrik yang sering terjadi sudah berlangsung lama di dua kecamatan tersebut. “Pemadaman aliran listrik secara tiba-tiba ini, yang kami rasakan sudah bertahun-tahun lamanya. Kebanyakan pemadaman listrik sering terjadi menjelang Salat Magrib,” ujarnya.
Iman pun menyayangkan pemadaman listrik PLN yang sering terjadi di wilayah Witaponda dan Bumi Raya tanpa adanya informasi pemberitahuan.
Sementara keterangan yang disampaikan bagian call center pengaduan yang mewakili Manager PLN ULP Kolonodale melalui via pesan whatsapp menyatakan terdapat dua factor adanya pemadaman listrik yaitu, padam terencana (pemeliharaan) dan padam tidak terencana/gangguan.
“Kalau pemadaman terencana atau pemeliharaan, pastinya kami sampaikan sesuai jadwal akan dilakukan pemadaman. Namun kalau pemadaman tidak terencana atau adanya gangguan, untuk poin ini, kami tidak bisa prediksi padamnya. Seperti adanya tiang listrik yang tumbang, ada binatang tersetrum di jaringan listrik atau pohon tumbang dan lain-lain. Dan kami sama sekali tidak ada niatan sengaja memadamkan listrik.
Soal factor pemadaman tidak terencana, pastinya kami langsung tindak lanjuti dengan penelusuran dan melakukan penormalan kembali. Kami juga dari pihak PLN ULP Kolonodale memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut, dan kami pun tidak mau terjadi pemadaman lampu yang disebabkan gangguan mesin 20 KV,” terang call center pengaduan PLN ULP kolonodale. (*)
Baca Juga: Pencarian Kakek Karthin yang Hilang di Hutan Bau Morowali Utara Dihentikan
Baca Juga: Siskamling di Tojo Una-Una Mampu Mencegah Aksi Pencurian yang Sempat Marak Terjadi
Baca Juga: NCW Minta Tertibkan SKPT Siluman Yang Diduga Diterbitkan Oknum Mantan Kades Bunta dan Mantan Camat