Metrosulteng.com, Morowali-Hadirman salah satu petani sawah asal Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali, Sulteng, menilai program Pemerintah Daerah Morowali tanam dan panen gratis sawah tidak berjalan dengan baik.
Ia menyebutkan, bahwa petani sawah di Desa Harapan Jaya hanya memiliki satu alat panen, itupun menurutnya, alat tersebut tidak bisa masuk di sawah yang lembek tanahnya, hanya bisa di sawah yang kering.
Baca Juga: Wabup Djira buka Pelatihan Dasar Korps Sukarela PMI Morowali Utara
"Alat tani seperti itu memang tidak mumpuni, saat digunakan ke sawah seluas 2 hektar, 3 hektar, 4 hektar alatnya sudah rusak dan biayanya sampai puluhan juta," terang Hardiman menyampaikan keluhannya kepada media ini. Minggu (26/6/2022).
Kata Hardiman, kalau di desanya ada dua alat atau 3 alat tani, seperti 1 alat mesin sawah bermerk kubota atau yanmar, baru bisa efektif dan semua petani sawah tepat waktu pengerjaan sawahnya.
"Kalau sekarang semua gagal panen," ujarnya berharap agar Pemda Morowali agar menambah 1 alat tani untuk di desanya.
Baca Juga: Ketua BPD Awu Luwuk Utara Sebut Bantuan Ternak Sapi Tahun 2018, Sudah Tak Terlihat
"Kami dari kelompok tani Lombok Jaya, harapan saya semoga dapat menambah alatnya lagi, agar tidak terjadi agar panen dan tanam dapat berjalan dengan tepat waktu," tandasnya.
Diakhir katanya, Ketua BPD Desa Harapan Jaya ini juga menilai bahwa program tanam dan panen gratis Pemda Morowali tidak berjalan dengan baik, dan di musim ini padi masyarakat sangat terbengkalai.
Ditempat terpisah, menanggapi keluhan petani Desa Harapan Jaya ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemda Morowali Andi Irman menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi dan mengawal jalannya program ini.
Baca Juga: Lomba Lari Sogili Tolerunsi Poso 2022 Bawa Pesan Toleransi dan Perdamaian
"Semoga kedepannya kami bisa meminimalisir masalah-masalah yang ada, utamanya tentang ketersedian sarana dan prasarana panen, manajemen
dan teman-teman penyuluh dilapangan," terang Kadis DPKP Morowali ini.
Ia juga berharap agar program unggulan yang hanya ada di Morowali, se-Sulawesi Tengah ini berjalan dengan baik.***
Laporan : Iwan MS