METRO SULTENG-Apple baru-baru ini mengajukan paten yang menampilkan teknologi sensor di bawah layar yang dapat digunakan untuk biometrik dan kontrol gerakan di iPhone dan Jam Tangan Apple.
Paten tersebut menguraikan penggunaan sensor inframerah film kuantum yang dapat menghasilkan data sensor berdasarkan cahaya inframerah yang diterima, yang kemudian dapat diproses oleh sirkuit kontrol untuk melakukan pengindraan jarak, menangkap gambar objek eksternal, mengidentifikasi fitur wajah, mendeteksi arah suatu objek. pandangan pengguna, lacak lokasi objek, dan deteksi gerakan fisik.
Baca Juga: Huawei Hadirkan Watch Ultimate Yang Mengusung Fitur Premium Layar Kristal Safir, Pita Titanium Dll
Terlepas dari kemungkinan menarik yang dapat dibawa oleh teknologi ini, pakar teknologi layar dan analis Ross Young telah menyatakan bahwa penerapan teknologi ID Wajah di bawah panel mungkin tidak dapat dilakukan hingga tahun 2025 atau setelahnya karena masalah terkait sensor.
Namun, tim teknisi Apple sedang mencari cara untuk mengatasi tantangan ini dan menentukan cara terbaik untuk menerapkan teknologi tersebut.
Dinukil laman Gizmochina, selain teknologi Face ID di bawah layar, Apple juga telah bereksperimen dengan versi Touch ID di bawah layar untuk iPhone.
Meskipun tidak mungkin untuk dimasukkan ke dalam iPhone 15 yang akan datang atau model kelas atas lainnya dalam waktu dekat, ada kemungkinan akan kembali pada model kelas bawah seperti iPhone SE.
Pendekatan autentikasi ganda ini, bersama dengan Face ID, terbukti sangat bermanfaat dalam kasus di mana Face ID mungkin tidak berfungsi dengan benar dan menawarkan tingkat keamanan tambahan.
Secara keseluruhan, paten terbaru Apple menampilkan kemungkinan menarik untuk teknologi sensor di bawah layar yang dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat kita.
Meskipun mungkin ada tantangan yang harus diatasi sebelum teknologi dapat diimplementasikan, jelas bahwa tim teknik Apple berkomitmen untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan dan menentukan cara terbaik untuk maju.***