METRO SULTENG - Bawang goreng produksi Palu, Sulawesi Tengah, dikenal sebagai salah satu bawang goreng terbaik di Indonesia.
Keistimewaan bawang goreng Palu adalah soal rasa. Rasa bawang goreng Palu memiliki ciri khas, yaitu rasanya gurih, wangi tajam, kepingan bawangnya renyah, dan tidak ada rasa pahit yang tersisa di lidah. Bawang goreng Palu juga dapat bertahan hingga satu tahun.
Baca Juga: Konflik Lahan Sawit PT ANA Berlarut-larut, Ridha Saleh Desak Penyelesaian melalui Timsus
Hal itu diungkapkan Syafei Kamil, saat menerima ole-ole bawang goreng Palu dari Ridha Saleh beberapa hari lalu di Belanda.
"Saya baru saja mencicipi bawang goreng Palu yang dibawa pak Ridha ini. Rasanya eksotik dan otentik sekali. Berbeda dengan bawang yang lain," ungkap Syafei Kamil, pemilik restoran Java Cuisine di Laren, Belanda, yang juga anggota Aspina di Belanda.
Syafei Kamil salah satu pengagum bawang goreng Palu. Kawan dekat Ridha Saleh itu senang sekali menerima ole-ole bawang goreng dari Palu.
Bawang goreng Palu, ujarnya, sudah layak masuk pasar Eropa khususnya pasar di Belanda. Apalagi di Belanda ada 600 restoran Indonesia. Belum lagi restoran Thailand dan Vietnam yang juga menggunakan bawang goreng.
Baca Juga: Ridha Saleh: Gubernur Harus Pimpin Langsung Program Hilirisasi Pangan Sulteng
"Saya akan bantu promosi ke beberapa restoran di Belanda. Saran saya, kalau bisa disiapkan juga storytellingnya," ujar Syafei saat berbincang dengan Ridha Saleh di Belanda.
Ridha dan istri berkunjung ke negeri kincir angin, untuk menjenguk anaknya yang sedang studi.
Pertemuan singkat Ridha Saleh dengan Syafei sangat berkualitas. Mantan TA Gubernur Sulteng itu berharap bawang goreng Palu segera masuk pasar Eropa.
Baca Juga: Bawang Goreng Palu Belum Mampu Penuhi Permintaan, PR Program Berani Panen Raya
"Terima kasih Mas Syafei, saya akan coba komunikasikan niat baik ini ke pemda. Mungkin perlu ada komunikasi lanjut dengan Pemda Sulteng, untuk menindaklanjuti secara kongkrit. Sebab ini bisa berjalan baik dan akan membantu petani bawang di Sulteng," harap Ridha Saleh yang saat ini menjabat anggota Tim Ahli Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. (*)