ekonomi

Tim Independen: Kebocoran Pipa Towuti Dipicu Faktor Geologi, Lingkungan Terjaga Aman

Rabu, 1 Oktober 2025 | 19:39 WIB
Tim ahli independen dari sejumlah perguruan tinggi dan lembaga pemerintah meneliti kebocoran pipa minyak di Towuti, Kabupaten Luwu Timur. (Vale)

METROSULTENG– PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melibatkan tim ahli independen dari sejumlah perguruan tinggi dan lembaga pemerintah untuk meneliti kebocoran pipa minyak di Towuti, Kabupaten Luwu Timur. Investigasi ini menjadi bukti keterbukaan perusahaan dalam memastikan penanganan didasarkan pada sains, bukan asumsi.

Salah satu tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang dipimpin Guru Besar Geologi, Prof. Adi Maulana, menyatakan kebocoran pipa sepanjang 45 kilometer yang telah berusia lebih dari 40 tahun itu dipicu kondisi geologi, bukan kelalaian teknis.

“Jalur pipa melewati zona patahan aktif. Tekanan tanah akibat pembentukan lempung dan pergerakan sesar membuat pipa melewati batas elastisitasnya hingga bocor,” jelasnya, Selasa (30/9/2025). Ia juga menemukan indikasi mata air baru, pergerakan tanah, hingga zona hancuran yang memperkuat kesimpulan. Rekomendasinya, pipa di jalur sesar sebaiknya diangkat ke permukaan agar lebih aman.

Baca Juga: PT Vale Raih Penghargaan Asia Pacific 2025 Berkat Inovasi Rebuild Truk 0-Hour

Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam memastikan penanganan dilakukan terbuka. “Alhamdulillah, respon Vale luar biasa. Kami sudah sepakat kompensasi pola sewa lahan lima musim bagi warga terdampak, sekitar 30 hektare sawah dan empang di Desa Lioka,” katanya. Pemerintah juga melibatkan akademisi Unhas dan Universitas Indonesia untuk memantau kualitas tanah, air, dan tanaman secara berkala.

Hasil pengujian tim Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) UI di bawah pimpinan Prof. Fatma Lestari menunjukkan kualitas lingkungan masih aman. Hingga 24 September 2025, kadar Merkuri (Hg) dan Chromium (Cr6+) tercatat jauh di bawah baku mutu. “Semua sampel diambil terbuka dan diuji di laboratorium resmi, hasilnya berbasis sains,” tegas Prof. Fatma.

Dalam rapat dengan DPRD dan NGO, Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan perusahaan terbuka terhadap semua pihak yang ingin melakukan investigasi, termasuk lembaga independen dan instansi vertikal pemerintah. “Hasil investigasi menjadi kewenangan tim ahli, sementara kami memberi ruang dan menjadikannya referensi dalam langkah pemulihan,” jelasnya.

Baca Juga: Menteri Agama Paling Konsisten dengan Kinerja Terbaik di Pemerintahan Prabowo

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Vale, Bernardus Irmanto, menyampaikan penyesalan atas insiden tersebut. Ia menegaskan perusahaan berkomitmen penuh menghentikan kebocoran, melakukan pemulihan lingkungan, serta menuntaskan kompensasi warga. “Semua proses kami lakukan terbuka bersama pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.***

Tags

Terkini