ekonomi

Anwar Hafid–Bahlil Lahadalia Bersepakat, Optimalkan Potensi Tambang untuk PAD Sulteng

Minggu, 24 Agustus 2025 | 19:31 WIB
Gubernur Sulteng Anwar Hafid (kiri), Bahlil Lahadalia (tengah) dan Muhidin M Said, di arena Musda Golkar ke-11, Minggu 24 Agustus 2025.

METRO SULTENG – Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 Partai Golkar Sulawesi Tengah menjadi panggung penting bagi pembahasan isu strategis daerah, terutama terkait kontribusi sektor tambang terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Agenda politik Partai Golkar itu digelar di Kota Palu dan dihadiri langsung Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, serta Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, Minggu (24/8/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan, Sulawesi Tengah memiliki keunggulan besar dalam sektor sumber daya alam, mulai dari nikel, emas, hingga tembaga. Namun, ia menyoroti kekayaan tersebut belum sepenuhnya memberikan manfaat signifikan bagi daerah.

“Sulawesi Tengah ini provinsi kaya. Potensi nikel, emas, dan tembaga begitu besar. Tetapi sayangnya, kontribusi terhadap PAD kita masih jauh dari harapan. Kami berharap, di era Pak Menteri ESDM, ada kebijakan yang benar-benar berpihak agar hasil tambang memberi berkah lebih besar bagi masyarakat Sulteng,” tegas Anwar.

Ia bahkan mengingatkan, PAD Sulawesi Tengah masih relatif kecil dibandingkan potensi riil. Dengan APBD sekitar Rp5,5 triliun, termasuk PAD Rp2,5 triliun, Anwar menyebut masih ada peluang tambahan setidaknya Rp2 triliun bila tata kelola pertambangan bisa dibenahi.

Menanggapi hal tersebut, Bahlil Lahadalia mengakui adanya persoalan struktural dalam pengelolaan izin tambang yang menyebabkan daerah sulit mendapatkan manfaat optimal.

Menurutnya, banyak izin usaha pertambangan masih dikuasai perusahaan-perusahaan besar yang berpusat di Jakarta, sementara masyarakat lokal hanya menjadi penonton.

“Ini tidak adil. Barang milik daerah, tapi yang pegang izin kebanyakan orang Jakarta, itu-itu saja. Karena itu, kita ubah Undang-Undang Minerba," kata Bahlil dalam sambutannya di pembukaan Musda Golkar Sulteng.

"Saya ingin mengembalikan orang daerah menjadi tuan di negeri sendiri. Koperasi, UMKM, dan BUMD kita prioritaskan untuk bisa mendapat ruang tanpa harus ribet dengan tender panjang,” tegas Bahlil.

Mantan Menteri Investasi itu menambahkan, pemerintah pusat kini tengah mendorong hilirisasi tambang agar nilai tambah tidak hanya dinikmati di luar daerah.

Ia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjalankan Pasal 33 UUD 1945 secara konsekuen, dan Golkar akan menjadi garda terdepan untuk memastikan sumber daya alam benar-benar digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Lebih lanjut, Bahlil menyinggung bahwa salah satu penyebab minimnya PAD Sulteng adalah adanya perbedaan mekanisme izin di Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian.

Menurutnya, izin dari ESDM biasanya memberikan setoran optimal ke PAD, sedangkan izin industri dari Kementerian Perindustrian justru minim kontribusi.

“Kalau masalah ini kita selesaikan, potensi PAD Sulteng bisa bertambah Rp2 triliun. Dengan tambahan itu, fiskal daerah akan cukup kuat untuk membangun Sulteng lebih maju,” ujarnya.

Selain soal tambang, Musda Golkar ke-11 ini juga menjadi momentum konsolidasi politik. Anwar Hafid yang hadir mengenakan jas kuning menyampaikan optimismenya terhadap peran Partai Golkar di Sulawesi Tengah yang diibaratkannya sebagai pohon beringin kokoh, tempat banyak pihak bernaung.

Halaman:

Tags

Terkini