ekonomi

Tonggak Baru Ekosistem Nikel Hijau: PT Vale Resmikan Tahap Konstruksi Infrastruktur Strategis IGP Pomalaa

Rabu, 30 Juli 2025 | 20:44 WIB
Lokasi Proyek IGP Pomalaa PT Vale telah mencapai 31 persen, termasuk tahap awal konstruksi pabrik HPAL yang menggandeng Huayou, (Foto: Ist)

METRO SULTENG – Salah satu perusahaan nikel berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) yang menjadi bagian dari MIND ID menandai langkah strategis dalam pengembangan industri nikel berkelanjutan dengan dimulainya pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Proyek ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale untuk mendukung visi hilirisasi pemerintah dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi global berbasis kendaraan listrik (EV).

Baca Juga: Rombak Jajaran Direksi, PT Vale Tunjuk Bernardus Irmanto Jadi Presiden Direktur

Bekerja sama dengan PT Leighton Contractors Indonesia (LCI), seremoni peletakan batu pertama dilaksanakan di View Point Living Area, dan dihadiri oleh pemangku kepentingan kunci, termasuk Bupati Kolaka Amri, S.STP., M.Si., Ketua Komisi III DPRD Kolaka Israfil Sanusi, President Director LCI Simon Burley, serta perwakilan Kedutaan Besar Australia dan jajaran manajemen PT Vale IGP Pomalaa.

Pembangunan infrastruktur ini mencakup Workshop, Office Area, Operational Camp, Main Entrance, serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk Operation Building, Maintenance Building, Residence, dan Support Building.

Baca Juga: Dibina Rumah BUMN BRI Jakarta, Kumora Cookies Makin Melejit, Intip Kisah Destia Merintis Olahan Makanan Sehat dari Tuna dan Kelor Ini

Proyek yang dikembangkan oleh LCI ini ditargetkan rampung dalam waktu 26 bulan, hingga 31 Oktober 2026, dengan penerapan standar keselamatan kerja tertinggi dan efisiensi berbasis teknologi mutakhir.

Sebagai informasi, hingga Juli 2025, progres fisik keseluruhan proyek IGP Pomalaa telah mencapai 31 persen, termasuk tahap awal konstruksi pabrik HPAL yang menggandeng Huayou, perusahaan global terkemuka di bidang pengolahan nikel laterit.

Baca Juga: Awas Gelombang Tsunami Rusia Menuju Pesisir Timur dan Utara Indonesia, TNI AL Ungsikan Warga Pesisir Gorontalo

Blok Pomalaa menyimpan potensi besar dari jenis bijih limonite yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Melalui teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), PT Vale membuka peluang baru untuk menjadikan limonite sebagai sumber daya strategis bagi bahan baku baterai kendaraan listrik.

“Sejak awal 2022 kami mengambil posisi strategis untuk menggandeng Huayou yang memiliki keunggulan teknologi HPAL. Proyek ini menjadi simbol bahwa limonite Kolaka bisa menjadi sumber kesejahteraan, bukan limbah. Dan kami tidak bisa melakukannya sendiri—kolaborasi dengan mitra seperti LCI membuat kami optimistis bahwa proyek ini akan membangun warisan untuk generasi mendatang,” ujar Mohammad Rifai, Head of Pomalaa Project PT Vale.

President Director LCI, Simon Burley, menyatakan kebanggaannya bisa kembali berkarya di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Vale. “PT LCI merasa terhormat dapat berkontribusi dalam proyek strategis nasional ini.

Dengan teknologi konstruksi yang cepat, efisien, dan standar internasional, kami menjunjung tinggi keselamatan sebagai prioritas utama. Kami juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-57 untuk PT Vale—mitra luar biasa kami dalam perjalanan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Second Secretary Economic Trade and Investment Kedutaan Besar Australia, Julia DeLorenzo, menegaskan pentingnya investasi jangka panjang Australia di Indonesia, terutama di luar Jawa.

Baca Juga: Diabetes Wound Expo 2025: Wagub Sulteng Dukung Peningkatan Kompetensi dan Jejaring Tenaga Medis

Halaman:

Tags

Terkini