METROSULTENG – Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk menerapkan sistem pemilahan sampah (segregasi) di lingkungan karyawan dan masyarakat sekitar di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Langkah ini menjadi fondasi dalam membangun ekonomi sirkular, yakni sistem yang berfokus pada pengurangan limbah dan pemanfaatan kembali sampah menjadi sumber daya bernilai ekonomi.
Pemilahan dilakukan di Segregation Plant PT Vale, sebuah fasilitas yang secara khusus menangani pemisahan berbagai jenis sampah. Sampah yang masih memiliki nilai guna, seperti plastik, kayu, dan maggot (hasil pengolahan sampah organik), kemudian didonasikan ke bank-bank sampah mitra yang tersebar di wilayah Sorowako dan sekitarnya.
Baca Juga: Bupati Delis Hentikan Aktivitas Perkebunan Sawit PT CAS di Morut
Foreman Ground Work Segregation Plant PT Vale, Hery Sudarto, menyampaikan bahwa periode Januari hingga Juli 2025, perusahaan telah mendonasikan lebih dari 9 ton sampah terpilah ke bank-bank sampah binaan.
“Sampah yang kami pilah sebagian besar kami serahkan ke bank sampah sebagai bentuk kontribusi kami dalam membangun ekonomi sirkular di masyarakat. Dari Januari hingga saat ini, sudah 9 ton yang kami donasikan,” jelas Hery kepada para jurnalis dalam kegiatan media visit HUT ke-57 PT Vale. Jum,at (25/7/25).
Hery menambahkan, jenis sampah yang disalurkan antara lain plastik, kayu, aluminium dan maggot, yang nantinya akan didaur ulang atau dijual kembali oleh bank sampah untuk menambah penghasilan masyarakat.
Saat ini, ada empat bank sampah mitra yang terlibat dalam kolaborasi ekonomi sirkular bersama PT Vale, yaitu:
-
Bank Sampah Magani
-
Bank Sampah Induk Malili
-
Bank Sampah Wasuponda
-
Bank Sampah Desa Nikel
Melalui sistem segregasi dan pendistribusian sampah terpilah, PT Vale tak hanya berhasil mengurangi beban ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis lingkungan yang melibatkan komunitas secara aktif.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang terencana dapat menjadi kekuatan ekonomi baru yang membawa manfaat berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.