ekonomi

PT Vale Banggakan Progres Pengembangan Proyek Morowali, Pomalaa dan Sorowako Sebagai Jalan Bersama Membangun Masa Depan

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:08 WIB
Febriany Eddy (Tengah) saat meninjau aktifitas pengelolaan tambang PT Vale (Foto: Ist)

METRO SULTENG-Bagi PT Vale, tahun 2024 juga menjadi momentum penting bagi pengembangan proyek-proyek strategis seperti Pomalaa, Bahodopi, dan Sorowako Limonit. Secara kolektif, proyek-proyek ini telah mencapai 13,3 juta jam kerja tanpa kematian atau cedera serius.

CEO PT Vale Febriany Eddy menyebut, proyek pengembangan tambang Morowali berada di jalur yang tepat untuk mencapai 70% dari target tahunannya dan ditetapkan untuk selesai tepat waktu pada triwulan ketiga tahun 2025 dengan belanja modal yang lebih efisien.

Baca Juga: Merayakan Pencapaian Selama Tahun 2024, Inilah Jalan PT Vale Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi, yang ditandatangani dengan GEM Co., Ltd. pada 10 November 2024, merupakan langkah besar menuju fasilitas yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama, dengan investasi sebesar AS$1,4 miliar.

Proyek pengembangan tambang Pomalaa sedang dalam proses penyelesaian pada triwulan kedua tahun 2026. Sementara itu, kolaborasi kami dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. pada proyek HPAL Pomalaa terus mengalami kemajuan yang pesat.

Inisiatif ini akan semakin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.

Baca Juga: IMIP Inisiasi Pembentukan 10 Bank Sampah Unit. Nasabah Bisa Raup Rp 1 hingga Rp 2 Jutaan

Izin lingkungan untuk proyek pengembangan tambang bijih limonit Sorowako telah diberikan pada akhir tahun 2024. Izin tersebut akan memungkinkan Perseroan untuk terus maju dengan rencana perluasan proyek pada tahun 2025.

Pada akhir tahun 2024, Perseroan berhasil mencapai dua tonggak sejarah penting. Pertama,
disetujuinya revisi Rencana Kerja dan Anggaran (RKAB) 2024 yang memungkinkan PT Vale untuk
mulai menjual bijih nikel—sebuah langkah penting dalam memajukan strategi penjualan bijih kami.

Untuk memaksimalkan potensi ini sepenuhnya pada tahun 2025, PT Vale perlu mengajukan revisi
RKAB 2025. Tonggak kedua adalah peningkatan peringkat kredit kami menjadi BB+ dari S&P Global, yang mencerminkan posisi keuangan kami yang kuat dan meningkatkan kemampuan kami untuk mendapatkan suku bunga yang lebih menguntungkan atas pembayaran utang.

Seiring dengan prioritas keberlanjutan yang terus kami kedepankan, kami menyadari bahwa pertumbuhan harus sejalan dengan perkembangan masyarakat di sekitar operasi kami. Itulah sebabnya kami berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi karyawan dan kontraktor lokal sambil
secara aktif berinvestasi dalam pendidikan, infrastruktur, program budaya, dan kesejahteraan
masyarakat untuk memastikan dampak positif jangka panjang.

Baca Juga: Jalan Nasional Kebun Kopi Ditanami Pohon, Nenk: Warisan Hijau untuk Generasi Mendatang

Pada 24 Februari 2025, PT Vale mencapai tonggak sejarah dengan menerima PROPER Emas dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), yang merupakan pengakuan atas komitmen kami terhadap pengelolaan lingkungan yang melampaui kepatuhan terhadap peraturan.

PT Vale merupakan satu-satunya perusahaan tambang nikel yang menerima penghargaan bergengsi ini dan satu dari hanya 85 perusahaan—mewakili 2% dari semua peserta penilaian PROPER—yang memperoleh peringkat Emas.

Selain itu, CEO PT Vale Febriany Eddy, mendapatkan penghargaan Green Leadership Madya Award, yang semakin memperkuat dedikasi PT Vale terhadap keberlanjutan melalui kepemimpinan yang kuat.***

Tags

Terkini