ekonomi

Darma Kencana V Terkendala Volume Angkutan Komoditi dan Barang, Perlu Disikapi

Kamis, 24 Oktober 2024 | 08:09 WIB
Hasanuddin Atjo (kiri) yang juga Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KP3) Sulawesi Tengah ditemani Muhammad Adam sebagai Sekretaris KP3 Sulawesi Tengah saat berada di atas kapal Ro-Ro Darma Kencana V. (Foto: Ist).

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo

Kapal Ro-Ro Darma Kencana V, yang mengangkut penumpang dan kendaraan bermotor roda dua hingga truck kelas tronton rute Donggala tujuan Surabaya dan transit di Balikpapan, resmi dioperasikan sejak tanggal 26 Juli tahun 2024.

Kapal ini memiliki panjang total 170 meter dengan lebar 27 meter. Kapasitas angkut penumpang sebanyak 1.528 orang. Selain itu terdsedia 5 geladak untuk kendaraan, dengan kapasitas angkut sebanyak 130 unit truck dan 200 unit kendaraan kecil.

Kehadiran kapal pengangkut modern ini, diharapkan oleh sejumlah pihak bisa memberi dampak terhadap kemajuan ekomomi Sulawesi Tengah, serta memperlancar distribusi komoditi dan barang lainnya yang selama ini relatif sulit dan dibutuhkan waktu yang lebih lama.

Baca Juga: Perlu Roadmap untuk Menjadi Penyangga IKN

Waktu tempuh ke Balikpapan sekitar 12 jam dan Balikpapan ke Surabaya sekitar 24 jam, dengan harga tiket penunpang yang terjangkau. Harga paling tinggi (kelas satu) sekitar 600 ribu rupiah tujuan Surabaya. Sementara untuk kendaraan kelas truck dengan muatannya bervariasi, dibandrol dengan harga 6 hingga 10 juta rupiah.

Rombongan Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah saat berada di Kapal Ro-Ro Darma Kencana V yang berlayar dari Donggala ke Kalimantan dan Kalimantan ke Surabaya. (Foto: Ist).
Selain itu kapal jenis Ro-Ro ini memberi pelayanan prima bagi penggunanya. Pasalnya, selain kebersihannya terjaga, mesin pendingin ruangan berfungsi dengan baik. Tidak hanya itu, untuk mobilisasi penumpang tersedia escalator, lift maupun tangga manual. Juga tersedia restoran, cafe bahkan kolam renang.

Senin, 20 Oktober tahun 2004, rombongan Komisi Penyuluhan Pertanian Sulteng memantau dari dekat aktivitas pelabuhan laut terminal penunpang yang terletak di wilayah Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.

Fokus dari Komisi Penyuluhan antara lain mengkaji lalulintas komoditi pertanian yang akan diseberangkan ke Balikpapan dan Surabaya. Dan selanjutnya menjadi bahan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah sesuai Tusinya sebagaimana termuat dalam Perpres No.35 tahun 2022.

Baca Juga: Berlayar Bersama Kapal Roro, Palu - Balikpapan, Gubernur Sulteng : Ini Wujud Dukungan IKN

Sejumlah hal yang ditemukan dalam pemantauan itu antara lain: Pertama, bahwa gejadak hanya terisi oleh sekitar 9 unit truck, dan 1 unit kenderaan kecil serta puluhan kendaraan roda dua. Ini kurang dari 10 persen dari kapasitas yang tersedia.

Kedua, jenis komoditi yang diangkut dominan hortikultura seperti pisang sepatu, maupun durian. Namun disayangkan volume komoditi hortikuktura masih sangat terbatas. Boleh jadi dikarenakan soal jaminan kualitas dan kuantitas serta kontinyuitas produksi.

Ketiga, bahwa geladak hampir terisi penuh pada saat Darma Kencana V melayari rute dari Balikpapan menuju Surabaya dan Surabaya - Bakikpapan. Karena ini adalah bisnis, maka rute Balikpapan - Surabaya dan sebaliknya frekuensinya lebih tinggi.

Berdasarkan ulasan diatas, maka diharapkan Pemerintah Daerah bisa menjaga momentum agar layanan kapal Ro - Ro Rute Donggala - Balikpapan - Surabaya dan sebalikya tetap beroperasi.

Tidak kemudian bernasib sama dengan transportasi udara menghubungkan Palu dengan sejumlah kabupaten yang harus ditutup, karena subsidi dicabut dan terbatasnya jumlah penumpang.

Baca Juga: Begitu Besar Kepentingan Sulteng terhadap IKN

Halaman:

Tags

Terkini