METRO SULTENG-Jam tangan Grand Seiko merilis Tentagraph , kronograf mekanis pertamanya tahun lalu. Berdasarkan Caliber 9SA5 yang unggul dan bagian dari Koleksi Evolution 9, Tentagraph bertujuan untuk menetapkan standar baru dalam pengukuran waktu yang telah berlalu.
Kaliber 9SC5 berdetak pada frekuensi tinggi 5 Hz (36.000 getaran per jam atau sepuluh kali per detik) sementara, pada saat yang sama, menawarkan otonomi luar biasa selama 3 hari, bahkan saat kronograf sedang beroperasi.
Performa ini menetapkan standar industri baru sebagai kronograf 10 ketukan dengan cadangan daya terpanjang. Prestasi ini dicapai melalui penggunaan dua laras dan Dual Impulse Escapement, yang secara efisien mentransfer energi ke roda keseimbangan berpegas bebas baik secara tidak langsung, melalui garpu palet, maupun secara langsung, dari roda lepas.
Setiap gerakan diuji selama 20 hari untuk memastikan bahwa gerakan tersebut memenuhi Standar Grand Seiko yaitu +5 hingga -3 detik per hari.
Nama TENTAGRAPH menggambarkan tingkat ketukannya yang tinggi (SEPULUH ketukan per detik), cadangan dayanya yang panjang (Tiga hari ), dan fungsinya (ChronoGRAPH otomatis).
Arsitektur pergerakan dan sentuhan akhir yang indah dapat diamati melalui bagian belakang kotak pameran.
Kopling vertikal menghilangkan getaran atau lompatan jarum jam saat kronograf diaktifkan dan meningkatkan akurasi pengukuran, sementara roda kolom memberikan kontrol presisi terhadap pengoperasian kronograf.
Mesin ini juga dilengkapi palu berujung tiga, yang memastikan bahwa saat penekan pengaturan ulang ditekan, jarum jam kembali ke nol secara instan dan dalam sinkronisasi sempurna.
Tentagraph ditempatkan dalam casing berukuran 43,2 mm x 15,3 mm yang terbuat dari titanium berkekuatan tinggi, yang juga digunakan untuk gelang tiga mata rantai.
Sentuhan akhir polesan Zaratsu yang bergantian, yang menghasilkan lapisan cermin bebas distorsi, dan penyikatan satin menciptakan kontras visual yang mencolok. Bezel keramik hitam dilengkapi dengan skala takometer, melengkapi desain berani jam tangan ini.
Ketahanan air dijamin hingga tekanan 10 bar (100 meter / 330 kaki), juga berkat mahkota yang disekrup.
Dilindungi oleh kristal safir berbentuk kotak dengan lapisan anti-pantulan, pelat jam biru menampilkan pola khas Grand Seiko, "Mt. Iwate," yang terinspirasi dari kontur berlekuk gunung di dekatnya yang terlihat melalui jendela Grand Seiko Studio Shizukuishi, tempat Tentagraph dan semua jam tangan mekanis Grand Seiko lainnya dirakit dan disesuaikan dengan tangan.
Pelat jam Mt. Iwate pertama kali muncul pada tahun 2006, dan sejak itu polanya menjadi sangat terkait dengan pembuatan jam tangan mekanis Grand Seiko..