METRO SULTENG-Kemitraan Omega dengan Olimpiade bukanlah sebuah rahasia, hal ini dimulai pada tahun 1932 ketika mereka menjadi pencatat waktu resmi pertama, sebuah peran yang dengan bangga mereka pegang selama lebih dari 90 tahun.
Menjelang Olimpiade 2024, Omega telah meluncurkan dua model Speedmaster Chronoscope edisi terbatas baru untuk memperingati Olimpiade Musim Panas 2024 mendatang di Paris. Pelepasan ini menandai ke-30 kalinya Omega menjabat sebagai Pencatat Waktu Resmi Olimpiade.
Ditawarkan dalam baja tahan karat dan emas Moonshine 18K, Chronoscope dilengkapi casing berukuran 43mm x 14mm dengan lug bengkok dan pelindung kenop khas Speedmaster.
Bingkai cincin aluminium hitam dengan tachymeter melengkapi model baja tahan karat, sedangkan emas Moonshine menonjolkan bingkai cincin keramik yang ramping.
Pelat jamnya memiliki dasar berwarna putih keperakan dengan tiga subdial hitam dalam desain “siput” retro (terinspirasi oleh Omega tahun 1940-an) untuk fungsi kronograf.
Skala waktu luar berwarna abu-abu tua menawarkan fungsi tachymeter, pulsometer, dan telemeter. Jarum daun hitam dan angka Arab terbuat dari emas hitam atau Moonshine.
Pembangkit tenaga Omega Co-Axial Master Chronometer Calibre 9908/9909 menjaga semuanya tetap berjalan. Mesin jam angin manual bersertifikasi METAS ini menjamin presisi terbaik dan tahan magnet dengan cadangan daya 60 jam.
Model stainless steel hadir dengan gelang serasi atau strap kulit yang sporty, sedangkan model Moonshine gold dilengkapi dengan strap kulit yang mewah. Harga mulai dari $9.500 (baja dengan kulit) dan naik menjadi $51.400 (emas dengan gelang).***