ekonomi

Petani Cengkeh di Tolitoli Menjerit, Harga Jual Anjlok Dalam Sekejap, Ko Kudi Sebut Harga Cengkeh Masih Stabil Hingga Lebaran

Kamis, 4 April 2024 | 20:34 WIB
Pemilik PT Tolis Prima Sekaligus Pengusaha Hasil Bumi Tolitoli Robi Wijoyo Alias Ko Kudi

METRO SULTENG-Harga jual komoditi cengkeh saat ini tak stabil bahkan kian hari makin menurun sehingga hal ini menyebabkan petani menjadi kebingungan. Pasalnya biaya yang dikeluarkan petani untuk keperluan panen cengkeh tak sedikit. Seperti yang dirasakan petani cengkeh di Tolitoli yang selama merupakan penghasil komuditas cengkeh terbesar di Sulteng.

Amran salah satu petani cengkeh  di Kabupaten Tolitoli, di temui belum lama ini usai menjual cengkeh kering berharap kepada pedagang untuk membeli cengkeh kering tidak di bawah harga Rp.100 ribu per kilogramnya.

Ia juga minta pemerintah daerah turun tangan mengatasi problem berkaitan dengan anjloknya harga komoditi tersebut.

Baca Juga: Pemanen Sawit Ilegal Megaku Dilindungi Polisi di Morut, Haji Herman Salah Satunya - Lapor Pak Kapolda!

"Belum lama ini harga cengkeh kering di beli oleh pedagang dengan besaran Rp126.000/kg, namun dalam tempo tak lama tiba tiba harganya perlahan turun sampai menyentuh angka Rp 117.000 /kg, kami minta pemerintah ikut mencarikan solusi agar bagaimana harga di pasaran bisa stabil, kalaupun harganya turun tidak begitu anjlok," pintanya.
 
Ditempat terpisah, pemilik PT Tolis Prima Robi Wijoyo atau akrab dengan sebutan Ko Kudi salah satu pengusaha pembelian hasil bumi ternama di Tolitoli di temui Kamis (4/04/24) di Tokonya mengatakan, saat ini Tolitoli sedang musim panen cengkeh di beberapa kecamatan.

Menurutnya salah satu penyebab turunnya harga barang tersebut lantaran banyaknya stok komoditi cengkeh yang di jual oleh petani ke sejumlah toko yang membeli hasil bumi tersebut.

"Sudah lazim biasa jika musim panen cengkeh di sini melimpah buahnya, dengan begitu ikut mempengaruhi turunnya harga beli oleh pedagang," jelasnya.
 
Meski demikian kata dia, untuk saat ini harga beli cengkeh kering dari petani ke pedagang masih dalam kondisi stabil dan di perkirakan bisa bertahan di atas Rp100 ribuan lebih meski lebaran idul Fitri sudah lewat.

Baca Juga: Kadin Morut Bagi Voucher Gratis Buka Puasa di Pasar Ramadan Kolonodale
 
Menurutnya, bersyukur masyarakat Tolitoli khususnya petani cengkeh bisa panen di saat bulan puasa hingga jelang lebaran karena perputaran uang di daerah berjalan, aktivitas masyarakat untuk membeli kebutuhan berlebaran masih ada, berbeda di daerah lain di luar Sulawesi belum ada kedengarannya sedang panen raya buah cengkeh.

"Jadi saya harap petani untuk tidak gelisah secara berlebihan, karena harga cengkeh masih tergolong stabil," jelasnya.
 
Di katakan, secara pribadi tak merespon bila ada semacam asosiasi yang menangani komoditi cengkeh, karena menurutnya hal tersebut ada pola lama dan di anggap tak berpihak ke petani cingkeh.

"Saat ini kita memasuki pasar bebas, jadi siapapun penjual bebas mau memasarkan hasil buminya ke sejumlah pengusaha di dalam maupun luar daerah asalkan mengikuti mekanisme berlaku," jelasnya.(Tim)

Tags

Terkini