METRO SULTENG-Seiko terkenal dengan jam tangan selamnya; itu menghasilkan banyak sekali dalam berbagai variasi untuk dipilih orang. Satu hal yang tidak bisa dikatakan kekurangan dari jam tangan Seiko adalah beragamnya pilihan jam tangan selam.
Semuanya dimulai dengan 62MAS, yang terjadi pada tahun 1965; mereka telah menerbitkannya kembali dan menafsirkannya ulang berkali-kali melalui rangkaian produk Prospex selama bertahun-tahun, memanfaatkan warisan termasyhur mereka dalam prosesnya.
Kini, untuk tahun 2024, mereka kembali menerbitkannya dengan proporsi dan pergerakan yang direvisi.
Ketiga jam tangan baru ini hadir dengan casing dasar yang sama, yaitu baja tahan karat berukuran 40mm x 13mm dengan lapisan “super keras” untuk meningkatkan ketahanan gores dibandingkan dengan baja biasa, yang menurut saya terbuat dari mentega.
Namun, kualitasnya tinggi, dengan sisipan aluminium untuk bezel menyelam searah dan kristal safir melengkung di atas pelat jam sehingga memberikan kegunaan nyata.
Peringkat kedalaman semua jam tangan ini juga bagus, pada 300m, naik 100m dari generasi sebelumnya. Selalu ada diskusi mengenai apakah hal itu akan diuji oleh pembeli, tetapi lebih baik aman daripada menyesal.
Referensi Prospex berbeda yang tersedia masing-masing memiliki kombinasi dial dan bezel yang berbeda. SPB453 kemungkinan merupakan model yang paling populer dengan pelat jam hitam dan bezel hitamnya, standar namun menarik.
SPB451 model biru lengkap dengan jarum dan spidol berwarna keperakan, sama seperti SPB453. Terakhir, ada referensi SPB455, hadiah ulang tahun ke-100 dari Seiko, yang memiliki pelat jam dan bezel berwarna abu-abu arang dipadukan dengan jarum jam, spidol, dan indeks bezel berwarna emas.
Semua jam tangan menampilkan sedikit efek sinar matahari pada pelat jamnya dan cat bercahaya pada spidol dan jarum jamnya. Saya juga suka bahwa Seiko bersusah payah mencocokkan warna roda tanggal untuk jam tangan ini. Tidak banyak produsen yang melakukan hal itu, tetapi biasanya hal itu membuat perbedaan.
Di dalam ketiga jam tangan terdapat kaliber 6R55 yang diputar secara otomatis, kaliber internal yang biasanya disediakan untuk model kelas atas di jajaran Seiko, tetapi jam tangan Prospex baru ini memilikinya. 6R55 beroperasi pada 3Hz dan memiliki cadangan daya 72 jam.
Jam tangan ini dilengkapi dengan tali jam baja tahan karat tiga tautan sebagai standarnya, namun SPB455 juga dilengkapi dengan tali berbahan kain. Tali tersebut diberi warna yang serasi dengan bagian jam tangan lainnya dan terbuat dari botol plastik daur ulang serta ditenun menggunakan tenun tradisional Jepang. teknik yang dikenal sebagai Seichu.
Menurut Seiko, jenis tenun ini hingga empat kali lebih kuat dari tali standar NATO mereka, yang satu ini dihadirkan dalam gaya tali standar NATO untuk pengikatannya.
Harga SPB451 dan SPB453 adalah Rp20 juta dan merupakan bagian dari jajaran produk saat ini. SPB455 berharga Rp21 juta berkat tali khusus itu.***