METRO SULTENG-Mengikuti iterasi suksesnya sebagai pengulang menit, penunjuk waktu yang berbeda dan berbentuk kerangka, Louis Vuitton Voyager mengambil langkah maju yang berani dengan diperkenalkannya Voyager Flying Tourbillon Plique-à-jour.
Iterasi baru ini secara mulus memadukan ekspresi artistik dengan pembuatan jam tangan yang rumit, menghasilkan tampilan pergelangan tangan yang benar-benar unik.
Voyager Flying Tourbillon Plique-à-jour hadir dalam casing platinum 950 41mm x 11,68mm yang menakjubkan dan emas putih 18 karat dengan sentuhan akhir yang dipoles dan disikat, menciptakan tekstur visual yang menawan.
Kristal safir di bagian depan dan belakang menawarkan gambaran jelas tentang mekanisme rumit di dalamnya. Ketahanan air adalah 50 meter.
Enamel plique-à-jour berwarna biru cerah menjadi latar belakang pelat jam, menampilkan teknik berusia berabad-abad yang membangkitkan keindahan jendela kaca patri.
Kanvas enamel tembus pandang ini dibuat dengan cermat dengan lima hingga enam lapisan, masing-masing memerlukan pembakaran terpisah, sehingga menghasilkan lebih dari 100 jam pengerjaan per pelat jam.
Di dalam kanvas artistik ini terdapat tampilan waktu yang sederhana namun dapat dibaca. Lingkaran biru terang pada pukul 12 berfungsi sebagai penanda jam, dilengkapi dengan jarum penunjuk menit bercahaya biru.
Pada posisi jam 6, bukaan besar memperlihatkan turbillon terbang yang memukau, sangkar berbentuk V yang menampung roda pelepasan dan keseimbangan, tampak “terbang” dengan anggun saat menyelesaikan revolusi satu menitnya.
Yang menggerakkan Voyager Flying Tourbillon Pique-à-jour adalah mesin jam LV 104 yang dililitkan dengan tangan. Kaliber 168 buah ini menawarkan cadangan daya yang kuat selama 80 jam dan berdetak pada frekuensi tradisional 3Hz (21.600 vph).
Melengkapi paketnya adalah tali kulit anak sapi berwarna biru navy yang mewah dengan gesper lipat platinum. Harga dan ketersediaan disediakan berdasarkan permintaan.***