ekonomi

2023 Menjadi Tahun Yang Luar Biasa Bagi PT Vale, Selain Mampu Cetak Pertumbuhan Laba 36,89%, Jadi Acuan Perusahaan Pertambangan Terbaik

Senin, 12 Februari 2024 | 15:51 WIB
Lokasi kebun raya dan Nursery PT Vale di Sorowako (FOTO: BANDI)

METRO SULTENG-Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2023.

Laba tahun berjalan sebesar AS$274,3 juta atau 37% lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang dicatat pada tahun 2022.

“Tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Vale dalam banyak hal,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.

“Kami terus memenuhi janji kami, mencatat peningkatan  produksi sebesar 18% dan EBITDA yang kuat sebesar AS$499,6 juta. Meskipun menghadapi situasi pasar yang kuranmenguntungkan, kedisiplinan dalam operasional dan keuangan yang kami
lakukan membuahkan hasil keuangan yang baik," sambungnya.

Baca Juga: PT Vale Sinergi Pemda Lutim, Tanam Pohon di Areal Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan

"Kami juga berhasil mencatat saldo kas yang tidak dibatasi penggunaannya menjadi AS$698,8 juta pada akhir tahun. Kami sedang berinvestasi. Saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan kami untuk terus mencapai kemajuan yang baik dalam proyekproyek pertumbuhan kami".

Hasil yang baik ini tentunya didukung oleh peningkatan kinerja  keselamatan kami, Dimana Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) kami turun dari 0,64 pada tahun lalu menjadi 0,31, dan kami telah menerima peringkat lingkungan PROPER Hijau (melampaui ketaatan) dari Pemerintah, untuk keempat kalinya.”

“Tahun 2023 juga merupakan tahun yang bersejarah. Pada akhir bulan Maret, Presiden Joko Widodo mengunjungi Sorowako untuk meresmikan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, dimana kunjungan Presiden terakhir dilakukan 45 tahun yang lalu.

Baca Juga: Perindo Sulteng Distribusi Mandat 9.000 Orang Saksi

Dalam sambutannya, Presiden  mengapresiasi operasional Vale sebagai acuan yang dapat ditiru oleh perusahaan pertambangan nikel lainnya. Dalam kunjungan ini, Presiden juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama definitif antara PT Vale, Huayou Zhejiang Cobalt (“Huayou”), dan Ford Motor Company (“Ford”).

Pada pertengahan bulan November, PT Vale bersama pemegang saham mayoritasnya, yaitu Vale Canada Limited (“VCL”), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (“MIND ID”), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (“SMM”), mencapai tonggak penting dengan penandatanganan Perjanjian Induk, sebuah langkah penting menuju pemenuhan kewajiban divestasi Perseroan berdasarkan hukum pertambangan Indonesia, yang juga merupakan prasyarat untuk mendapatkan perpanjangan izin operasi kami.

Produksi PT Vale pada tahun 2023 mencapai 70.728 metrik ton (“t”) nikel dalam matte, naik 18% dari produksi tahun 2022, yang merupakan hasil pelaksanaan strategi pemeliharaan di sepanjang tahun.

Pada triwulan keempat tahun 2023 (“4T23”), produksi Vale sebesar 19.084 t, tertinggi sejak
4T21. Volume penjualan pada tahun 2023 meningkat sebesar 17% dibandingkan dengan tahun 2022 dan naik 20% dibandingkan triwulan sebelumnya (4T23 vs 3T23).

Meskipun harga realisasi rata-rata Vale lebih rendah pada tahun 2023, namun Perseroan mampu mempertahankan biaya produksi di AS$10.089 per t pada tahun 2023, yang berkontribusi pada kenaikan laba kotor sebesar 11% pada tahun tersebut.

Biaya produksi ini mengalami penurunan sebesar 12% menjadi AS$10.089 per t dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$11.444 per t. Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya energi dan berbagai inisiatif peningkatan produktivitas yang telah Vale lakukan.

Halaman:

Tags

Terkini