METRO SULTENG - Australia memang baru saja mengubur asa Indonesia di ajang sepakbola Piala Asia 2023. Namun sebaliknya, Provinsi Sulawesi Tengah justru menyiapkan "karpet merah" jika Australia akan berinvestasi di Sulawesi Tengah.
Obrolan seputar investasi ini berlangsung akrab saat Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, di ruang kerja gubernur, Kamis pagi (1/2/2024).
Kata gubernur, ada beberapa peluang investasi yang bisa dijajaki di daerah ini. Seperti nikel, kawasan pangan nusantara, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan cagar megalitikum.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Setuju PI 10 Persen ke Perusda Banggai
“Kita harap nanti Australia banyak berinvestasi di Sulawesi Tengah,” ucapnya berharap.
Nikel yang terdapat di Morowali kata gubernur, berperan penting dalam industri kendaraan listrik.
Terlebih Australia, sebutnya lagi, terkenal sebagai produsen mobil holden yang melegenda di Indonesia.
Sementara kawasan pangan nusantara, dikembangkan untuk mewujudkan lumbung pangan sebagai penopang IKN Nusantara.
Di dalam sana, lanjut gubernur, selain dibudidayakan aneka tanaman pangan juga diujicobakan program penggemukan sapi dan penanaman durian seluas 3.000 hektar.
Untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) berbasis bayu atau angin, potensi ini menurut gubernur ada di Luwuk Banggai dengan daya mencapai 1.000 MW.
Baca Juga: Relawan AMIN Sulsel Gelar Zikir dan Doa Bersama di Posko GR Untuk Kemenangan Pilpres 2024
“Kalau ada nanti pengusaha Australia mau berinvestasi (akan) kita siapkan,” kata gubernur meyakinkan konsul jenderal.
Cagar megalitikum yang tersebar di Kabupaten Poso dan Sigi, menjadi saksi megahnya peradaban masa lalu yang layak diangkat sebagai destinasi minat khusus.
Begitu juga dengan keindahan wisata pantai di Donggala yang mendapat sanjungan duta besar Ceko, yang berencana memindahkan kantor konsulat dubesnya ke Palu.
“Sudah dilihat dan menurutnya lebih cantik,” tandasnya.