METRO SULTENG-PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) tengah jadi sororan setelah insiden ledakan tungku dilokasi smelter ITSS, Minggu (24/12) pagi yang menewaskan 12 karyawan.
Sebanyak 51 orang karyawan PT ITSS menjadi korban ledakan tungku dan 12 orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan.
Baca Juga: Ledakan Tungku PT ITSS di Morowali, Belasan Orang Dikabarkan Meninggal Dunia
Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing. Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis.
Seperti diketahui, ledakan tungku PT ITSS terjadi kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
PT ITSS sendiri merupakan salah satu Tenant yang beroperasi di Kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. PT ITSS adalah perusahan nikel asal China.
Perusahaan pengolahan bijih nikel ini mayoritas sahamnya dipegang oleh Tsingshan Holding Group Company Limited.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 di Wenzhou oleh pengusaha asal China bernama Xiang Guangda.
Dikutip dari berbagai sumber, Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009. Perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di berbagai negara, seperti India dan Zimbabwe.
Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, Sulteng dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.
PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali.***