ekonomi

Menteri Kelautan Menilai Teknologi Budidaya Udang Masih Tertinggal, Penyebab Produktivitas Rendah

Rabu, 20 Desember 2023 | 11:02 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo.

Terakhir disampaikan bahwa KKP saat ini sedang mengembangkan tambak modeling yang terintegrasi hulu dan hilir di Waingapu, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai role model atau contoh. Modeling ini bermitra dengan satu perusahaan raksasa Seafood Evergreen dari China.

Perusahaan mitra ini telah sukses dan memiliki reputasi internasional. Mereka sangat terintegrasi end to end. Mulai dari breeding, pabrik pakan, budididaya, prosesing dan pemasaran terkendali dalam satu koordinasi.

Model semacam ini lebih dahulu dikembangkan di Ekuador, yang kini menjadi produsen utama dengan produksi pada tahun 2022 sebesar 1,2 juta ton dan volume ekspornya sekitar 900 ribu ton.

Sistem integrasi di Ekuador antara lain menggunakan tambak rakyat yang ada. Teknologi budidaya pun disesuaikan maksimal semi intensif. Breeding, pakan, prosesing serta pemasaran dalam satu koordinasi. Dengan model seperti ini HPP per kg udang antara $1,5 - 2.0 US.

Pernyataan Menteri KP Trenggono mendapat berbagai tanggapan pro dan kontra dari sejumlah pelaku usaha udang, praktisi dan peneliti. Mulai menyoal menjadi kompetitor pelaku usaha sampai kritik bahwa pemerintah tidak perlu berbisnis. Cukup memfasilitasi.

Baca Juga: Harga Udang Turun, HPP Naik, Sistem Budidaya Perlu Dibenahi

Terlepas dari pro maupun kontra tersebut, maka market share kita di pasar udang dunia sudah harus ditingkatkan. Saat ini baru sekitar 5 -6 persen, sehingga bargaining lemah dalam merebut pasar. 

Karena itu sebaiknya kedua model itu, China dan Ekuador, diterapkan secara paralel di negara maritim ini. Mengingat kita memiliki areal tambak rakyat yang luas hampir sama dengan Ekuador sekitar 248 ribu ha.

Revitalisasi tambak rakyat model terintegrasi harus diwujudkan. Dan ada kemudahan insentif bagi para investor yang nantinya menjadi pemain. Setiap kawasan tambak rakyat 3.000 - 5.000 ha dikelola oleh satu perusahaan seperti yang ditetapkan oleh Ekuador.

Para praktisi, peneliti dari Indonesia bekerjasama calon investor dimulai bisa menyusun bussines plan dari usaha integrasi ini. Sudah saatnya pemerintah memberi perhatian dan ruang yang lebih terencana serta akademik bagi pengembangan tambak rakyat.

Dengan mendorong kedua model itu secara paralel, maka daya saing bisa dibangun dan target produksi udang 2 juta ton diyakini bisa jadi keniscayaan. SEMOGA. ***

Halaman:

Tags

Terkini