METRO SULTENG-G -Shock G-D001 terjual dengan tawaran pemenang sebesar $400.050 di The New York Watch Auction: NINE Phillips pada tanggal 10 Desember 2023, menghancurkan perkiraan harga penutupan $70.000 hingga $140.000. G-D001, juga dikenal sebagai 40th Anniversary Dream Project #2, terbatas hanya pada satu jam tangan di dunia dan diciptakan dengan bantuan AI generatif.
Selain terbuat dari emas 18 karat, jam ini juga memiliki fitur unik seperti pelat jam transparan, mesin jam 55 rubi, dan sel surya galium.
Mengingat sifat jam tangan yang langka serta warisan Casio dan G-Shock, tidak mengherankan jika jam tangan ini mencapai harga setinggi itu.
Baca Juga: Jam Tangan Rado Anatom Otomatis: Keramik Berteknologi Tinggi, Desain Ergonomis Terbaru
Ini adalah pertama kalinya Casio menciptakan jam tangan one-of-one untuk dijual melalui lelang (dengan seluruh pendapatannya disumbangkan untuk amal), dan pasti ada beberapa perusahaan kelas berat yang bersaing satu sama lain.
Jumlah tawaran yang menang sangatlah pantas mengingat tahun HUT ke-40 G-Shock akan segera berakhir. Selamat kepada pemenangnya.
Seperti diketahui, tahun ini, menginjak usia 40 tahun, G-Shock merilis jam tangan yang mungkin akan menjadi G-Shock termahal yang pernah dibuat, dengan nama G-D001.
Baca Juga: Jam Tangan Maen Greenwich 38 GMT Tampilannya Mengingatkan pada Pola Khas Audemars Piguet
Ini adalah kedua kalinya G-Shock merilis jam tangan yang disebut “Dream Project”.
Dream Project #1, G-D5000-9JR, adalah G-Shock berbentuk persegi dengan bahan emas kuning 18K yang dibuat terbatas 35 unit untuk ulang tahunnya yang ke-35, dan jam tangan tersebut harganya Rp 1 Miliar lebih
Uniknya lagi, jam ini dirancang dengan bantuan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan.
Untuk memahami prosesnya, baiklah kita menilik kembali bagaimana G-Shock terlahir 40 tahun lalu.
Pada awal tahun 1980-an, insinyur Casio yang bernama Kikuo Ibe mencetuskan konsep G-Shock setelah jam tangan yang didapat dari ayahnya terlepas dari pergelangan tangannya saat dia menabrak seseorang di jalan.
Arloji itu jatuh ke beton dan mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Saat itulah dia mulai bermimpi untuk menciptakan jam tangan yang tahan banting.
Dalam prosesnya yang berlangsung sekitar dua tahun, Ibe melakukan ratusan kali percobaan dan hampir semuanya gagal.