ekonomi

Ketahanan Pangan Dihadang oleh Ketersediaan dan Keamanan serta Keberlanjutan

Jumat, 24 November 2023 | 05:57 WIB
Penulis: Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: Ist).

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo (Ketua KP3 Sulawesi Tengah)

Ketersediaan pangan dan energi menjadi salah satu faktor penting dan strategis.Terganggunya rantai pasok keduanya akan berdampak terhadap stabilitas ekomomi, sosial dan keamanan satu wilayah. Mulai yang terkecil, desa hingga wilayah terbesar negara.

Begitu ketersediaan salah satunya terganggu, maka inflasi bergejolak naik. Inflasi akan lebih parah lagi apabila kelangkaan dari keduanya terjadi secara bersamaan, seperti yang terlihat dan dirasakan pada saat ini.

Nilai inflasi harus terjaga tidak lebih dari 3 persen. Karena itu ditingkat pemerintah pusat dibentuklah Tim Pengendali Inflasi Nasional, TPIN, yang diketuai Presiden. Di daerah dibentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah, TPID, yang diketuai Kepala Daerah.

Tim ini bertugas mengendalikan tingkat inflasi agar tidak bergejolak naik. Karena itu sering terlihat ada operasi pasar antara lain intervensi pasokan pangan, rasia terhadap praktek penimbunan komoditi oleh yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Bagaimana Langkah KEK Palu oleh Kehadiran IKN, di Panajam Paser Utara?

Elnino membuat musim kemarau lebih panjang, menjadi salah satu sebab terganggunya ketersediaan pangan karena iklim berubah serta air terbatas. Selain itu pasokan air di sejumlah danau dan bendungan telah menurunkan daya listrik PLTA.

Situasi politik global dan dalam negeri, menyebabkan harga BBM melonjak tajam. Kondisi seperti ini yang menjadi kekhawatiran, karena kelangkaan pangan maupun energi terjadi secara bersama sama.

Kejadian ini harus dicatat sebagai referensi untuk menyusun mitigasi terhadap kejadian serupa di masa akan datang yang diperkirakan tingkat kesulitannya semakin tinggi dibandingkan kejadian saat ini.

Ketahanan maupun kemandirian pangan adalah istilah yang sering didengar dan didiskusikan. Bahkan sejak lama telah menjadi program prioritas level pemerintah tertinggi hingga yang terendah di daerah.

Karena dipandang penting, maka kelembaga yang menangani tugas ketahanan pangan naik level dari setara dengan eselon satu menjadi setara menteri , diberi nama Badan Pangan Nasional, Bapanas.

Baca Juga: Harga Udang Turun, HPP Naik, Sistem Budidaya Perlu Dibenahi

Ketahanan pangan dapat dimaknai sebagai kondisi terpenuhinya akan kebutuhan pangan bagi semua orang dan negara. Hal ini tercermin dari ketersediaan pangan secara cukup baik jumlah dan mutu, aman dikonsumsi merata dan terjangkau.

Sementara itu kemandirian pangan bisa dimaknai kemampuan negara dan bangsa, dalam memproduksi pangan beraneka ragam di dalam negeri yang menjamin pemenuhan kebutuhan pangan sampai tingkat perseorangan yang memanfaatkan potensi SDA, SDM, sosial, ekonomi, kearifan lokal secara bermartabat.

Global Food Security Index (GFSI) mengenukakan tahun 2022 Indeks ketahanan pangan (IKP) Indonesia sebesar 60,2 poin, berada pada peringkat ke 4 di kelompok negara negara ASEAN, setelah Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Halaman:

Tags

Terkini