ekonomi

Bagaimana Langkah KEK Palu oleh Kehadiran IKN, di Panajam Paser Utara?

Minggu, 5 November 2023 | 16:27 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo saat berada di Tokyo, Jepang, Minggu 5 November 2023. (Foto: Ist).

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), salah satu program nasional yang bertujuan melahirkan  pusat -pusat pertumbuhan baru, agar tercipta   akselerasi maupun pemerataan pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah dan berujung terbangunnya ekosistem bisnis bagi terciptanya  kesejahteraan. 

KEK Palu, merupakan gagasan dari Rusdy Mastura, saat itu menjabat  Wakikota Palu, sekitar tahun 2008. Selanjutnya tanggal 16 Mei tahun 2014, berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) No 31 Tahun 2014, KEK Palu resmi berdiri. Kala itu Gubernur Sulteng dijabat Longki Djanggola. Upaya kedua tokoh ini patut diapresiasi.

Berdasarkan PP tersebut KEK, Palu didesain oleh pemerintah sebagai pusat logistik terpadu dan industri pengolahan pertambangan koridor ekonomi Sulawesi. Peran, fungsi ini menurut sejumlah kalangan perlu ditinjau kembali dengan sejumlah perkembangan kekinian.

Baca Juga: Belajar Dari KEK Mandalika, Rancang Destinasi Sulteng Negeri 1000 Megalit

Sejumlah isu terkini bisa jadi daya tarik baru dan  angker akselerasi fungsi dan peran KEK Palu, yang pada saat ini terkesan berjalan di tempat, tanpa progres signifikan dan bisa saja nantinya  menjadi monumen yang tidak diinginkan.

Daya tarik dimaksud diantaranya berpindahnya ibukota Negara ke Panajam Paser Utara. Dan  tahun 2024 direncanakan secara resmi berpindah, diawali oleh kegiatan upacara  peringatan proklamasi yang ke-79, tanggal 17 Agustus tahun 2024, bertempat di istana kepresidenan.

Daya tarik kedua, Kota Balikpapan direncanakan menjadi pusat bisnis  dan pengembangan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) II yang menghubungkan Laut Flores, Selat Makassar dan Laut Sulawesi. Dan KEK Palu menjadi bagian alur itu.

Kota yang  berperan sebagai pusat pengolahan dan distribusi BBM ini, dan disebut juga Bumi Manuntung, memiliki fasilitas bandara udara maupun pelabuhan laut peti kemas  internasional yang akan berperan sebagai pintu ekspor.

Baca Juga: UDANG 2 JUTA TON : Sebaiknya Prioritaskan Perbaikan Genetik, Sistem Budidaya dan Hilirisasi

Berpindahnya ibukota negara baru tersebut sudah tentu butuh pangan maupun hortikultura dalam jumlah yang besar. Selain itu, Balikpapan akan menjadi pintu ekspor komoditi lewat udara dan laut. 

Kesempatan emas ini semestinya  dimanfaatkan Sulawesi Tengah sebagai wilayah penyangga.  Dan KEK Palu yang terketak sekitar 25 km ke arah utara Kota Palu, dinilai memiliki posisi strategis menjadi pusat akumulasi, pengolahan dan distribusi pangan serta hortikultura.

KEK Palu yang berbasis Pangan dan Hortikultura akan memperoleh suply bahan l baku bersumber dari wilayah utara, selatan dan timur seperti Kabupaten Donggala, Buol, Tolitoli, Sigi, Parigi Moutong dan Poso.

Baca Juga: Gubernur Rusdy Mastura Minta PPI Mengkaji Sulteng Negeri 1.000 Megalit

Karena itu, diperlukan redesain KEK Palu dari fungsi pusat logistik dan pengolahan pertambangan, diubah menjadi pusat akumulasi, olahan dan distribusi pangan-hortikultura di Sulawesi Tengah.

Halaman:

Tags

Terkini