METRO SULTENG-Penggemar tontonan, tandai kalender Anda untuk WatchTime New York 2023 , yang berlangsung di Gotham Hall yang bersejarah di Manhattan dari tanggal 20 hingga 22 Oktober.
Ekstravaganza tiga hari ini menjanjikan penyelaman mendalam ke dunia keunggulan horologi, dengan presentasi merek, panel industri, dan pengalaman langsung yang akan memikat para kolektor jam tangan.
Salah satu arloji menonjol yang ditampilkan pada acara tersebut adalah Armin Strom Mirrored Force Resonance Manufacture Edition Green.
Baca Juga: Seri Huawei Mate 60 kini Mendukung Koneksi StarLight, Tak Perlu Lagi Bluetooth dan Wi-Fi
Dibuat di bengkel manufaktur, jam tangan yang tidak biasa ini dengan cepat menarik perhatian dengan pelat jam yang terbuka dan berwarna hijau.
Model ini mengikuti garis desain Mirrored Force Resonance sebelumnya, lini yang dibuat pada tahun 2016 dan mengalami pembaruan besar terakhir pada paruh pertama tahun 2022. Model terbaru ini memulai debutnya pada musim semi tahun ini.
Di bagian pergelangan tangan, jam tangan ini memiliki diameter 43mm dengan tinggi 11,55mm, dengan dimensinya yang berfungsi untuk memberikan wadah yang kokoh namun sepenuhnya elegan untuk mekanisme yang dipamerkan di dalamnya.
Lekukan kecil pada posisi jam 6 di samping kenop bertangkai sedikit memanjang menambahkan beberapa aksen khas koleksi pada tampilan, sementara pendorong berundak membantu komplikasi flyback model yang unik dan pemolesan cermin di seluruh bagiannya meningkatkan estetika.
Keistimewaan Armin Strom Mirrored Force Resonance adalah pelat jam yang terbuka dan mesin jam terintegrasi, yang menunjukkan keahlian merek ini dalam pembuatan jam tangan yang bagus dan teknologi resonansi mekanis.
Pelat jamnya menarik perhatian dengan warna hijau lembut pada aspek penunjuk waktu utamanya, masing-masing menampilkan lapisan grenage bertekstur yang tidak biasa.
Baca Juga: Jam Tangan Sinn Spezialuhren Menambahkan Dua Model 356 Klassik Flieger ke Pasukan Pilotnya
Grenage adalah teknik pelat jam yang berasal dari abad ke-19 di mana pelat jam perak padat diukir halus dan kemudian diisi dengan pernis dengan tangan sebelum diawetkan dan kemudian dipoles halus.
Yang membedakan Armin Strom adalah kemampuannya memanfaatkan sepenuhnya kekuatan resonansi—sebuah fenomena ilmiah yang telah membuat penasaran para pembuat jam tangan sejak abad ke-17.
Baca Juga: Mobil Pick Up Tabrak Pengumpul Sumbangan Masjid di Bunta Banggai