Eko: Kerusakan Masih Tanggung Jawab Kami
METRO SULTENG - Pekerjaan pembangunan bendung D.I Gumbasa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, sudah tiga kali dihantam banjir. Semuanya terjadi tahun ini.
Banjir pertama terjadi di bulan Maret 2022. Disusul banjir kedua bulan April. Dan banjir ketiga akhir Juli 2022.
Menurut Kepala Proyek (Kapro) PT Minarta Dutahutama, perusahaan yang mengerjakan bendung D.I Gumbasa, Eko Prasetyo, ST., MT pekerjaan pasangan batu tanggul kiri dan kanan di bagian hilir, mengalami kerusakan saat kejadian banjir yang pertama.
Baca Juga: Kadis PMD Morowali Diminta Tegas ke Semua Desa yang Menyalahgunakan Dana BUMDes, Tidak Tebang Pilih
Disusul banjir kedua, cofferdam dan pasangan pembesian apron mengalami kerusakan. Dan banjir ketiga, bagian cofferdam sempat hancur serta pembesian apron juga disapu banjir.
"Semua kerusakan masih tanggung jawab kami. Dan sudah kami perbaiki. Karena banjir yang terjadi sifatnya lokal. Belum kategori bencana alam seperti yang tertuang dalam kontrak kerja kami," kata Eko kepada media ini Selasa (16/8/2022).
Intensitas hujan di wilayah Sigi dan sekitarnya, sejak Maret hingga Juli lalu, memang cukup tinggi. Pihaknya kata Eko, tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi alam seperti ini. Terlebih lagi sifatnya tidak bisa diprediksi.
"Secara teknis, untuk antisipasinya kami melakukan pembangunan lagi cofferdam yang rusak. Supaya bisa melindungi item pekerjaan lainnya bila terjadi lagi banjir,"papar Eko soal proyek yang sumber dananya dari Loan ini.
Baca Juga: 19 Eks Narapidana Terorisme Ikut Upacara Bendera Bendera HUT ke-77 RI di Polda Sulteng
Baca Juga: Cara Selamatkan Aglonema Yang Terancam Mati, Pakai Sistem Ini Insa Allah 14 Hari Tumbuh
Kerusakan akibat banjir, membuat perusahaan ini merugi hingga miliaran rupiah. Meski demikian, kendala ini tidak menjadi alasan bagi perusahaan untuk tidak bekerja secara profesional.
"Laporan tertulis dan audit internal kerugian kami sudah ada. Sudah lengkap semua," kata sang kapro.