METRO SULTENG-Insiden pemadaman listrik oleh PLN di kabupaten Morowali Utara, Sulteng, saat masyarakat akan berbuka puasa pada Maret lalu memicu kemarahan warga di Kolonodale. Malam itu warga memblokade jalan raya depan rumah jabatan Bupati Morut di Kolonodale dengan cara membakar ban bekas.
Sejumlah besar wilayah di kaya tambang nikel itu menghadapi pemadaman listrik yang berlarut-larut hampir lebih dari delapan tahun terakhir.
Baca Juga: Deretan Skandal Korupsi di Pertamina, dari Oplos BBM hingga Penggelapan Dana Pensiun
Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk meminta PLN agar bisa memenuhi kebutuhan listrik telah dilakukan. Namun upaya itu selalu mental dan pemadaman masih menghiasi Morut. Bahkan DPRD setempat sudah tak terhitung lagi berapa kali gelar rapat dengar pendapat ( RDP) dengan PLN, namun hasilnya terap sama saja, gelap.
Lelah dengan krisis listrik yang tak kunjung usai, warga Morut berharap Gubernur Sulteng yang baru dilantik Anwar Hafid bisa membantu Pemda untuk mengatasi krisis listrik. Setidaknya gubernur bisa dengan kewenanggan yang lebih luas bisa meminta PLN untuk mengatasi krisis listrik.
Baca Juga: Rapat Koordinasi RSUD Morowali, Bupati Iksan Tekankan Perbaikan Total Fasilitas
"Kami minta gubernur Sulteng yang baru bisa bantu atasi krisis listrik di Morut dengan berbagai cara lewat kebijakan bersama Pemda," kata Rahman warga Morut.
Apalagi Anwar Hafid mantan bupati Morowali paham benar kondisi Morut yang saat itu masih jadi bagian Morowali ketika Anwar Hafid sebagai bupati.***